Padahal, gaya hidup minimalis bukan bertujuan mengganti semua perabot rumah dengan perabot baru berdesain "minimalis", tetapi lebih kepada memaksimalkan barang-barang yang sudah dimiliki sampai tidak berfungsi lagi. Selain itu, hidup minimalis adalah proses melepaskan diri dari keterikatan barang-barang oleh karena itu akan keliru jika seseorang yang menerapkan hidup minimalis justru mengeluarkan begitu banyak uang untuk membeli barang-barang baru agar terlihat "aestetik dan minimalis" seperti konten yang ada di sosial media.
Hidup Minimalis Malah Makin Konsumtif
Saat ini barang-barang yang berlabel "minimalis" sangat digemari oleh anak muda. Terlebih banyak dijumpai selebgram, influencer dan youtuber turut mempromosikan hidup minimalisnya di sosial media. Hal ini semakin memperluas peluang gaya hidup minimalis untuk dikenal oleh masyarakat luas. Namun, banyak juga konten minimalis di sosial media tidak benar-benar mencerminkan pola pikir minimalis. Sampai dengan ada anggapan bahwa gaya hidup minimalis hanya untuk orang-orang kaya.
Para pendatang baru dalam dunia minimalis kerapkali mencontoh apa yang ada di sosial media. Mereka tidak benar-benar belajar dari dasar apa itu sebenarnya minimalis, atau bisa dikatakan minimalis yang diterapkan hanya sekedar tampilan atau sekedar mengikuti tren sosial bukan berasal dari dalam hati.Â
Alhasil, setelah menerapkan gaya hidup minimalis seseorang akan cenderung semakin konsumtif. Padahal, jika benar-benar menghayati pola pikir minimalis, seseorang akan lebih hemat dan ramah lingkungan. Sebab, perilaku konsumsinya benar-benar dilakukan dengan penuh kesadaran. Tidak ada lagi kasus seperti impulsive buying atau terkena racun tren sosial.
Maka, patut kiranya sebelum benar-benar terjun untuk menerapkan gaya hidup minimalis seseorang harus membaca dahulu beberapa literatur para praktisi minimalis terdahulu atau mendengarkan podcast yang membahas topik minimalis. Agar pola pikir tentang gaya hidup minimalis ini benar-benar dipahami dengan seksama, sehingga tidak ada lagi salah kaprah sampai harus menjadi konsumtif. Jadi, sudahkah teman-teman tau apa itu sebenarnya hidup minimalis?
Â