Baru-baru ini ramai di media sosial lantaran viralnya lagu Bayar bayar bayar yang diciptakan oleh band Sukatani. Â
Lihat juga: #kawalputusanmk, Ini Kata Pakar Umsida Terkait 2 Putusan MK
Band punk new wave ini berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah yang kerap menciptakan lagu-lagu kritis. Dan lagu Bayar bayar bayar ini memiliki lirik yang mengarah pada keburukan polisi.
Hingga ketika mereka membawakan lagu tersebut secara langsung, sontak lagu tersebut ramai menjadi perbincangan.
Tak lama setelahnya, Muhammad Syifa Al Ufti atau Electroguy sebagai gitaris dan Novi Chitra Indriyaki atau Twister Angels sebagai vokalis melakukan klarifikasi atas penciptaan lagu tersebut yang mengandung lirik-lirik kritis.
Dari kasus tersebut, dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dari program studi Ilmu Komunikasi (Ikom), M Andi Fikri MIKom beropini bahwa band ini merupakan salah satu band yang menarik.Â
"Sebelum lagu Bayar bayar bayar ini viral, band sudah memiliki keunikan. Ketika mereka manggung, Sukatani membagikan merchandise berupa sayur-sayuran kepada penonton, sesuai dengan nama band-nya," ujar Andi.
Selain itu, imbuhnya, Sukatani juga merupakan band punk yang memiliki beberapa lagu kritik (selain Bayar bayar bayar) yang kebanyakan liriknya menjadi bagian dari protes terkait keadaan terkini yang dirasakan di negara ini.
"Sebenarnya di kalangan Indie, Sukatani sudah banyak dikenal, namun melambungnya lagu tersebut yang pas dengan keadaan Indonesia, membuatnya semakin booming," terang dosen kelahiran April 1991 itu.
Semakin Dicekal Semakin Dikenal
Lagu Bayar bayar bayar yang viral setelah dinyanyikan secara live itu, nyatanya mendapat bermacam-macam respon dari publik.Â