Kerupuk Samiler, salah satu makanan tradisional khas dusun Pagergunung, desa Gerbo, kini semakin dikenal luas.Â
Lihat juga:Â 9 Mahasiswa MBKM KKN-T Kembangkan Wisata Kampung Samiler dan Buat Sertifikat Halal untuk UMKM
KKNP 31 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bekerja sama dengan Suparti, seorang perajin kerupuk samiler yang telah menjalankan usaha ini selama bertahun-tahun.Â
Program pengembangan ini dipimpin oleh Faris Prasetya sebagai Ketua Divisi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) KKNP 31 Umsida.
Faris menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk kerupuk samiler melalui inovasi pengemasan, pemasaran digital, serta peningkatan kualitas produksi.
"Kami melihat potensi besar dari kerupuk samiler Ibu Suparti. Dengan sedikit inovasi dan strategi pemasaran yang tepat, produk ini bisa lebih dikenal dan meningkatkan pendapatan warga," ujar Faris.
Ia berharap agar usaha ini bisa terus berkembang, bahkan setelah program KKN selesai.
"Kami harap masyarakat dapat meneruskan inovasi yang telah kami mulai, sehingga produk lokal seperti Kerupuk Samiler bisa bersaing di pasar yang lebih luas," pungkas Faris.
Keunggulan Kerupuk Samiler Khas GerboÂ
Kerupuk samiler buatan Suparti memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk serupa di pasaran:
- Bahan baku berkualitas dengan menggunakan singkong pilihan dari petani lokal yang bebas bahan kimia berbahaya.
- Rasa khas dan gurih yang diracik dengan bumbu tradisional yang menghasilkan cita rasa otentik.
- Tanpa pengawet dengan menggunakan metode pengolahan alami tanpa bahan pengawet, sehingga lebih sehat dan aman dikonsumsi.
- Daya tahan lama dengan proses pengeringan yang optimal, kerupuk ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa kehilangan kerenyahannya.
Kerupuk samiler merupakan makanan tradisional yang dibuat dari singkong dengan proses pengolahan yang cukup panjang.Â