Mohon tunggu...
Umra IwaDavi
Umra IwaDavi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 1 Tulin Onsoi

Guru Matematika

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Meraih Sukses di Tapal Batas

16 September 2020   12:09 Diperbarui: 16 September 2020   12:11 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Guru merupakan sumber daya manusia di sekolah yang bertugas mendidik, mengajar dan membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Selain itu, guru juga memiliki fungsi di masyarakat karena guru dipandang sebagai orang yang memiliki intelektual lebih sehingga beberapa keputusan di masyarakat biasanya melibatkan guru khususnya di Sekolah yang ada di pedalaman.

Penulis adalah guru yang ditempatkan di daerah 3 T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Sebut saja umra atau nama lengkapnya Umra Iwa Davi, S.Pd atau lebih keren dipanggil pak guru. Mulai mengabdi di Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara yang merupakan gerbang paling utara Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia di mulai pada tanggal 14 Mei 2014 berdasarkan SK Pengankatan CPNS dari Bupati Nunukan. Awal masuk ke Tulin Onsoi, Umra sedikit miris karena infrastruktur di daerah itu sangat jauh dengan infrastruktur yang ada di perkotaan. Jalan-jalan masih pengerasan, belum ada aspal, listrik hanya menghandalkan listrik desa yang hidup dari jam 18.00-06.00 pagi. Sempat mengeluh tapi semangat utuk mencerdaskan anak bangsa khususnya di daerah 3 T lebih besar. Akhirnya pada akhir tahun 2014, ada perencanaan pembangunan jalan poros (jalan provinsi), dimana jalan tersebut bisa menghubungkan Tulin Onsoi sampai ke Kalimantan Timur.

Umra mulai berpikir bahwa Tulin Onsoi akan berkembang. Mulai lah Umra merencakan untuk membuka usaha. Teringat teman seangkatan CPNS yang awalnya 4 orang dan 2 orang memilih pindah (mutasi) ke ke kota, pernah berkata "lebih baik pindah saja, apa yang kamu harapkan dari tempat seperti ini kawan".

Setiap pulang dari sekolah, umra berbaur dengan masyarakat dan mempelajari bagaimana membudidayakan tanaman sawit karena bagi umra sawit merupakan komoditi yang sangat menjanjikan di daerah Tulin Onsoi. Daripada hanya mengeluh saja, Indonesia ini adalah Negara subur. Tanam kayu maka akan tumbuh kayu. Akhirnya umra membeli sebidang tanah dari masyarakat seluas 10 hektare untuk menanam komoditi sawit. Harga tanah masih sangat terjangkau dimana perhektarenya seharga Rp 3.000.000. Umra berpikir jika 10 atau 20 tahun kedepan pasti Tulin Onsoi akan berkembang.

Umra mengelola kebun sawitnya dengan melibatkan siswa-siswinya karena umra mengajar di SMK Negeri 1 Tulin Onsoi yang salah satu program keahliannya  adalah Agribisnis Tanaman Perkebunan. Umra bekerja sama dengan Sekolah agar siswa Agribisnis Tanaman Perkebunan bisa praktik atau Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) di lahannya. Kini lahan yang ditanami sudah tertanam sebanyak 4 hektare. Tahun 2016 listrik sudah masuk ke Tulin Onsoi ditandai diresmikannya UPT PLN Cabang Berau oleh Bupati.

Umra berharap semoga Tulin Onsoi bisa berkembang lagi dan harga buah sawit tinggi. Iniah buah dari kesabaran. Dibalik kesusahan pasti ada kebaikan. Tuhan tidak pernah tidur dan rejeki hambanya tidak pernah tertukar. Daerah 3T bisa menjadi surga bagi mereka yang bisa melihat peluang. Salam dari Tulin Onsoi.

Oleh: Umra Iwa Davi, S.Pd

Guru Matematika SMK Negeri 1 Tulin Onsoi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun