Mohon tunggu...
Umniyatul Arrof
Umniyatul Arrof Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswi

Accounting

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sekat

13 Desember 2019   18:15 Diperbarui: 13 Desember 2019   18:18 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Takut, memaksa menjadi lebih besar
Resah yang semakin mencakar - kasar
Rasa tak mampu lagi ditutup dengan benar
Apakah ini suatu kesalahan yang fatal?

Lengkung setengah bulan setelah menerima panggilan
Lembut nadanya jadi candu hingga malam

Setelah berakhir,
Perih menjalar didalam tubuh
Tepat -ditempat yang tak pernah lagi merasa
Semakin larut,
Peluru menghujani dan meledak berdentum tiada surut

Bagian tubuh ini menolak mengatakan iya
Ya,
Untuk,
Bisu dan dingin yang ada
Ternyata,
Tersembunyi hangat memeluk sukma

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun