Mohon tunggu...
Ummu Kholilatur R
Ummu Kholilatur R Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Spiritualitas Kemenangan Sejati

29 November 2024   10:34 Diperbarui: 29 November 2024   11:30 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Atlet (Sumber:https://pin.it/2jJQciFGr)

Oleh:Ummu Kholilatur Rochmah

Raka adalah seorang atlet muda berbakat yang sedang naik daun di dunia olahraga lari jarak jauh. Di usia 21 tahun, ia sudah mencatatkan rekor luar biasa di kejuaraan nasional dan menjadi sorotan publik. Dengan postur tubuh yang ramping dan kecepatan yang luar biasa, ia diprediksi akan menjadi bintang besar di dunia atletik internasional. Namun, di balik kemampuannya yang cemerlang, ada satu hal yang menghalangi potensi penuhnya yakni kebiasaan makannya yang tidak sehat.

Setiap hari, Raka bangun pagi untuk berlatih di lapangan. Ia berlari berjam-jam, menempuh jarak yang jauh, menguji batas kemampuannya.Para pelatih dan rekan-rekannya seringkali terkagum-kagum melihat semangat dan ketahanan fisiknya.Namun, setelah latihan selesai, kebiasaan Raka yang buruk sering kali muncul. Alih-alih mengonsumsi makanan bergizi untuk pemulihan tubuh,ia justru memilih makanan cepat saji atau makanan manis yang ia nikmati sebagai "hadiah"untuk dirinya sendiri.

“Wah, latihan hari ini capek banget, tapi nggak apa-apa, aku akan makan burger besar, pizza, spageti dan minum soda. Pasti enak setelah lari sekian kilometer,” kata Raka kepada temannya, Farhan, sambil memakan semua makanan yang baru dibelinya setelah sesi latihan.

Farhan, yang sudah lebih dulu menjalani karier sebagai atlet, sering mengingatkan Raka untuk lebih disiplin soal pola makan. "Raka, kamu pasti tahu kan, makanan yang kamu makan nggak cuma nambah kalori, tapi juga bisa ganggu performa kamu. Coba deh, ganti dengan makanan yang lebih sehat, misalnya buah-buahan atau nasi merah.Kamu punya potensi besar, jangan disia-siain cuma karena makanan dan ingat Islam mengajarkan untuk makan makanan yang secukupnya."

Namun, Raka selalu merasa bahwa makan enak setelah berlatih adalah cara ia merayakan usahanya.Disisi lain, sebenarnya ia sadar perbuatannya itu bertolak belakang dengan ajaran Rasulullah. Toh dia cuman sekali ini saja makan makanan banyak,pikirnya.

Hari demi hari berlalu, menorehkan jejak perjalanan Raka sebagai seorang atlet. Latihan keras dan keringat yang mengucur menjadi santapan sehari-harinya. Namun, di balik semangat juang yang membara, tersimpan sebuah pergulatan batin yang tak mudah.Raka sadar betul bahwa pola makan yang sehat adalah kunci untuk meraih prestasi optimal. Namun, kebiasaan lama menjeratnya.Godaan makanan cepat saji dan jajanan manis begitu sulit ditolak. Antara hasrat untuk meraih mimpi dan kenikmatan sesaat, Raka terjebak dalam dilema yang mengoyak hatinya.

Raka baru saja menyelesaikan sesi latihan yang melelahkan, dan meskipun tubuhnya terasa lelah, ia merasa ada yang kurang. Pencapaiannya di lapangan tidak lagi memuaskan, dan rasa lelah yang datang bukan hanya fisik, tapi juga dalam hatinya.Di luar rutinitas latihan, ia sering merasa kebingungannya datang dari hal-hal kecil terutama kebiasaan makannya yang buruk.

Suatu hari, setelah latihan, Raka duduk di bangku taman, mencoba merenung sejenak. Tiba-tiba, seorang pria tua dengan rambut putih dan pakaian olahraga sederhana datang duduk di sampingnya. Itu adalah Coach Ahmad, pelatih senior yang sudah lama dikenal di dunia atletik,namun juga dikenal karena pendekatannya yang unik terhadap kesehatan para atlet, yang tidak hanya fokus pada fisik, tetapi juga spiritual.

"Kenapa kamu tampak tertekan, Raka?" tanya Coach Ahmad dengan lembut, menatapnya penuh perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun