Mohon tunggu...
ummu nazry nafiz
ummu nazry nafiz Mohon Tunggu... Guru - penulis artikel santai

Guru dan Pemerhati Generasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesetaraan Gender, Layakkah Diperjuangkan ?

5 April 2020   19:36 Diperbarui: 5 April 2020   19:48 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai wasilah untuk memperkembangbiakan manusia melalui jalan pernikahan yang telah diatur dalam syariat. Sebab itu Allah SWT menjelaskan terkait hak dan kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap laki-laki dan perempuan. Tidak ada yang lebih mulia dari keduanya selain ketaqwaannya.

Allah swt, menjadikan laki-laki sebagai pemimpin, karenanya Allah swt memberikan amanah terkait fungsi kepemimpinannya, yaitu memenuhi nafkah terhadap istri dan anak-anaknya juga orang-orang yang ada dalam tanggungan nafkahnya. Menjaga diri dan keluarganya  dari ancaman api neraka. Kepemimpinan yang diamanahkan Allah swt kepada para laki-laki kelak akan dimintai pertanggungjawabannya di yaumul akhir.

Pun begitu dengan para wanita, sungguh Allah swt telah mengamanatkan fungsinya sebagai ibu dan menejer rumah tangga, mengurusi urusan rumah tangga bersama suaminya, menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, penjaga utama anak- anaknya.  mengandung, melahirkan, menyusui dan mendidik anak-anaknya sepenuh hati. 

Sebab beratnya tugas menjadi seorang isteri dan menjadi seorang ibu. Maka Allah swt tidak memberikan kewajiban kepada para wanita untuk bekerja dan mencari nafkah.  Allah SWT telah menjadikan kewajiban bekerja dan mencari nafkah adalah untuk para laki-laki, bukan pada wanita.

Namun, dibalik perbedaan fitrah dan fisik penciptaan laki-laki dan perempuan. Allah swt telah memberikan kesamaan atau kesetaraan yang diinginkan oleh setiap manusia. Maka Allah swt telah membolehkan dan mewajibkan para laki-laki dan wanita untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya yang bisa mengantarkannya pada ketaatan dan ketaqwaan, Allah swt telah mewajibkan baik laki-laki maupun wanita untuk berdakwah menyampaikan kebenaran. 

Allah SWT memerintahkan baik laki-laki maupun perempuan untuk berbuat kebajikan, kejujuran, dan akan memberikan pahala yang sama baik kepada pihak laki-laki maupun perempuan yang berbuat kebajikan.

Karena itu sungguh kesetaraan gender kaum feminis yang telah menempatkan kaum wanita sebagai pesaing bagi kaum pria baik secara langsung maupun tidak langsung, tertolak secara otomatis dan tak layak diperjuangkan, sebab tidak sesuai dengan fakta fitrah penciptaan manusia, tidak menentramkan hati (hanya menimbulkan masalah yang menyesakkan hati), juga tidak memuaskan akal manusia.

Sebab itu, wajiblah manusia kembali kepada jati dirinya sebagai manusia, yang wajib mengambil solusi atas setiap permasalahan hidupnya dari tuntunan wahyu, bukan hawa nafsu.


Wallahualam.


Penulis : Ummu Nazry.
Pemerhati Generasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun