Mohon tunggu...
Ummu Kulsum
Ummu Kulsum Mohon Tunggu... Wiraswasta - mompreneur

ingin menjadi manusia yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis untuk Mencegah Kepikunan Dini

1 Januari 2023   10:11 Diperbarui: 1 Januari 2023   11:26 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Tahun 2022 terasa sangat istimewa karena aku diberi kesempatan oleh Allah untuk masuk usia 30 tahun. Aku sangat bersyukur karena keluargaku juga sehat. Banyak hal yang harus dipertimbangkan di usia ini. Mulai berburu produk-produk "anti aging", lebih giat bekerja dan berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah, tentunya.

Setelah memiliki dua anak di usia 30 ini, aku merasa sering menjadi pelupa. Pergi ke warung tetangga, sudah diniatkan membeli beberapa sayuran dan keperluan lain, masih saja ada yang terlupa. Jadi, sebelum ke warung, jika yang dibeli banyak aku membuat catatan di HP biar tidak bolak-balik. Begitu pun barang-barang di rumah harus diletakkan di tempat yang sama agar mudah dicari. 

Nenekku meninggal dunia dalam keadaan sudah pikun. Hal ini membuatku waspada dan berupaya mencari tahu apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah kepikunan dini karena akhir-akhir ini sering menjadi pelupa. Aku sangat tertarik ketika seorang dokter mengatakan bahwa kegiatan membaca dan menulis dapat mencegah kepikunan.

Aku pun mulai rutin membaca dan hampir semua buku di rumah selesai kubaca. Karena belum sempat menambah koleksi buku baru lagi, aku berinisiatif membaca secara online. Ternyata literasi online sudah sangat berkembang. Banyak hal menarik dan inspiratif, meski artikel dan berita palsu juga bertebaran. Salah seorang temanku memberitahu jika ingin menulis, bukan hanya membaca, bisa nulis di kompasiana.

Informasi dari temanku itu seperti angin segar yang berhembus mesra...eh..maksudnya yang menyejukkan hati ini. Tanggal 25 Desember 2022 aku pun mendaftar menjadi anggota kompasiana, yang belakangan baru aku tahu, dijuluki kompasioner. Hari itu aku belum memiliki ide apa pun, bahkan data di formulir pendaftaran belum aku lengkapi.

Tulisan terakhir yang aku buat adalah materi saat aku menjadi pembicara di salah satu acara siaran RRI yang berada di kota tempat tinggalku, pada Oktober 2022. Materi tersebut seperti resume apa saja yang akan aku sampaikan saat siaran berlangsung. Judulnya, "Keluarga Terurus Cuan Mengalir Terus".

Kembali lagi ke kompasiana. Tanggal 26 Desember 2022, saat istirahat di sela kesibukan, aku membuka internet dan membaca banyak berita terhangat, baik dari dalam maupun luar negeri. Saat itulah aku bergumam mengomentari salah satu berita internasional yang sedang ramai dibicarakan, lalu menjadi ide untuk menulis.

Sore hari, sebelum kios tutup, aku mulai mengetik. Dalam waktu 20 menit, tulisanku selesai. Karena kesibukan datang lagi, tulisan itu pun baru menjadi draft. Malam harinya, saat anak-anak sudah tidur, aku membaca ulang draft tersebut, memperbaiki beberapa bagian dan akhirnya memberanikan diri untuk menayangkannya.

Hari berikutnya, yaitu tanggal 27 Desember 2022, artikel pertamaku itu mendapat label "pilihan". Dan pada 28 Desember, saat membuka headline, betapa terkejutnya melihat artikel itu terpampang disana dengan label "artikel utama".

Sebenarnya aku tidak tahu tentang pelabelan itu, termasuk bagaimana sistem poin. Saat menayangkan artikel tersebut, aku hanya membaca syarat dan ketentuannya saja, belum membuka yang lainnya.  Setelah mencari tahu tentang label-label tersebut, meskipun terlambat, aku merasa sangat gembira. Jujur, bisa membuat tulisan saja, sudah membuatku senang. Apalagi menjadi headline.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun