Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Book

Jodohku Siapa Dirimu?

29 Januari 2023   08:40 Diperbarui: 29 Januari 2023   08:39 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Resensi Buku

Judul buku: Jodohku Siapakah Dirimu?
Penulis: Wildan Fuady
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
ISBN:978+602-02-9028-7
Tebal: 192
Tahun Terbit: 2016

 "Jodohku Siapakah Dirimu?" Dari judulnya saja sudah membuat orang penasaran. Apalagi setelah melihat sub judulnya. "Memeluk erat sekelumit 'penantian' dan 'sebongkah' perjuangan agar meniti jalan cinta yang bahagia hingga sampai ke surga-Nya." Orang jadi  semakin penasaran.

Wildan Fuady  penulis buku "Jodohku siapa dirimu?" membuka bagian satu buku ini dengan sekelumit penantian. Dan dalam penantiannya itu ia berdoa, "Ya Allah, kami tahu kalau mencintai adalah fitrah manusia, tetapi izinkan kami mencintai seseorang yang mencintai-Mu agar kelak kami sama-sama bahagia di dunia dan akhirat-Mu."

Lalu ia menyapa pembaca dengan, "Assalamu 'alaikum, Cinta."
Cinta datang bukan untuk dihilangkan, sebab ia fitrah manusia. Namun ada dua hal yang berkaitan dengan cinta, ia bisa menjerumuskan pemiliknya atau mengubah masa depan pemiliknya lebih baik.(hal.4)

Namun, yang menjadi masalah adalah waktu dan tujuan yang tidak tepat itulah yang membahayakan. Kadang kala justru kedekatan kepada lawan jenis melahirkan pemberian cinta yang tak seharusnya. Akhirnya, remaja putri akan merasa diperhatikan dan remaja putra akan merasa ada seseorang yang menemaninya. Berlanjut hubungan yang melahirkan definisi baru, yaitu pacaran.

Peran orangtua, terutama bunda sangat dibutuhkan untuk membentengi anak remajanya melakukan aktivitas yang dilarang oleh agama. Sebab dampak kerusakan yang dihasilkan oleh 'pacaran' amatlah besar. Maka ini menjadi teguran untuk orang tua agar senantiasa memberikan perhatian lebih kepada anak remajanya supaya ia tidak membutuhkan perhatian lagi dari lawan jenisnya.

Ketika sampai pada pembahasan warna-warni cinta. Penulis menyelipkan kisah cinta yang datang bukan pada waktunya. Sehingga Cinta harus memilih. Menikah yang diridhoi Allah atau putus.

Ternyata musim semi tidak hanya ada di bumi tetapi juga di hati Dinda. (Salah satu tokoh antagonis dalam tulisan Wildan) Kata Dinda, hidup tanpa cinta itu bagai taman tak berbunga.

Lalu Wildan menulis... Dinda mungkin lupa bahwa taman berbunga akan dihinggapi oleh lebah. Lalu lebah menghisap madu pada bunga tersebut. Setelah itu lebah  meninggalkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun