Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Diary

Teringat Mantan

23 Januari 2023   15:30 Diperbarui: 23 Januari 2023   15:36 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teringat Mantan

Jam di dinding di rumah Maryam menunjukkan pukul 21.00. Biasanya Maryam sudah tidur agar bisa bangun malam untuk salat Tahajud. Tetapi malam itu mata Maryam belum terpejam. Tiba-tiba Maryam teringat mantan yang nyaris  membuatnya jiwanya melayang.

Tak  lama kemudian seseorang mengirim foto  dari Alaska lewat WA. Landscape pemandangan  Alaska yang menakjubkan itu pun mengalihkan perhatian Maryam.

Mata Maryam terpaku pada gunung bersalju yang menjulang di langit Alaska. Hati Maryam tak henti-hentinya bersyukur. Betapa tidak? Allah ta'ala telah memberi Maryam bonus umur.  Sehingga ia  bisa menikmati keindahan alam Alaska di sisa umurnya. Sekalipun hanya lewat foto kiriman dari seseorang yang tengah naik kapal pesiar menjelajah Alaska, negeri tanpa malam.

Pikiran Maryam terbang ke masa silam. Mendarat pada  momen  ia menjalani perawatan di IGD Medik RSUD Dr Soetomo Surabaya sekian tahun yang lalu, yaitu saat ia  berjuang mati-matian melawan virus mematikan-suatu virus pemicu sirosis dan kanker hati.

Yang jelas sudah beberapa orang di sekitar Maryam yang meninggal dunia karena virus itu. Bahkan virus itu menjadi penyebab utama kematian di dunia dengan prevalensi yang lebih tinggi dari AIDS, TBC, dan Malaria. (Tirto.id.07/07/2016)

Setelah Maryam menjalani rawat inap hampir sebulan di RSUD Dr Soetomo Surabaya, dokter menyatakan Maryam sembuh dari penyakitnya.  Lalu Dokter mengizinkan Maryam pulang dan meminta  Maryam menjalani rawat jalan.  

Setelah satu tahun menjalani rawat jalan, catatan medis Maryam menunjukkan bahwa Maryam betul-betul negatif dari virus itu, dengan kata lain sembuh dari penyakit tersebut.  Meskipun demikian dokter meminta Maryam agar tetap waspada terhadap ancaman virus mematikan itu. Hal itu berarti Maryam harus betul-betul  menjaga kesehatannya. Karena, jika daya tahan tubuh Maryam sampai lemah maka virus tersebut akan mudah  menyerangnya kembali  dan bisa menyebabkan dirinya terkena sirosis atau kanker hati.

Maryam berusaha menjaga imannya agar tetap meng-tauhid-kan-Nya. Maryam juga harus menjaga  kesehatan hatinya agar selalu dalam keadaan bersih. Setiap teringat dosa  Maryam berusaha menghapusnya dengan istighfar dalam hati berkali-kali.

Dan yang tidak kalah penting adalah Maryam  berusaha menjaga kesehatan tubuhnya agar  tetap prima, misalnya dengan mengkonsumi makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh terutama  makanan yang tinggi protein dan rendah lemak, seperti nasi lembek,  sayur sup wortel dan lauk pepes ikan atau telur rebus. Minum susu kambing atau seduhan temulawak madu.

Ketika ada keluhan yang berhubungan dengan virus itu maka Maryam segera  memeriksakan diri ke dokter. Semua itu bisa Maryam lakukan apabila Maryam mempunyai dana yang cukup. Qodarullah penghasilan Maryam sebagai pekerja serabutan sangat minim. Sehingga Maryam tidak mampu berobat  ke dokter. Meskipun demikian, Maryam tak berputus  asa dari rahmat-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun