Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Miskin Dilarang Kuliah

18 Januari 2023   08:17 Diperbarui: 18 Januari 2023   08:52 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak Ma'e  berusaha bekerja semampunya misalnya menjadi asisten dosen atau  sopir ojek dengan motor hadiah dari alumni pondok pesantren Al-Ishlah  mantan santri Ma'e.

Anak-anak Ma'e juga menjalani hidup qona'ah dengan memilih tinggal di tempat kost yang murah Rp.300.000,- per bulan di daerah dekat kampusnya di Depok atau tinggal di masjid sebagai marbot.

Alhamdulillah Abdullah bisa hidup di Depok dengan uang untuk makan Rp100.000,- per bulan dari Ma'e. Qodarullah sehari-hari Abdullah  makan dengan menu sangat  sederhana.Yang penting bisa menegakkan tulang. Begitu pula adiknya.  Kalau tidak ada uang untuk makan maka mereka berpuasa sunnah. Pada hari Senin Kamis atau Daud--sehari berpuasa, sehari tidak.

Abdillah adik Abdullah yang kuliah di Faperta UNEJ Jember mendapatkan beasiswa Bidikmisi dan tinggal di masjid dekat kampusnya selalu menyisihkan uangnya untuk membiayai kuliah kakaknya di sebuah PTS di Depok.

Alhamdulillah Abdullah, anak Ma'e pertama Ma'e lulus sebagai sarjana komputer dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat cumlaude pada awal tahun 2018.

Saat  hendak menghadiri wisuda Abdullah di sebuah gedung di Depok, Ma'e dan Abdillah harus naik motor dari Bekasi pagi-pagi sebelum Subuh dan sholat Subuh berhenti  di sebuah masjid di jalan yang mereka lewati. Mengapa mereka tidak menginap di hotel dekat gedung tempat wisuda? Karena, mereka tidak punya uang untuk menginap di hotel. Bahkan uang untuk transportasi Bondowoso-Jakarta saja pas-pasan. Itu pun Ma'e harus mengumpulkan dulu dengan susah payah sebelumnya. Kenapa mereka berangkat pagi-pagi sebelum Subuh? Supaya tidak terjebak macet dan tidak terlambat datang ke acara. Alhamdulillah, Bekasi Depok dapat mereka tempuh dalam waktu sekitar dua jam.

Setelah lulus, Abdullah bekerja di bidang programming di sebuah perusahaan di Jakarta. Dari gajinya itu Abdullah membantu ibunya menafkahi keluarganya. Membiayai penelitian adiknya yang studi di Faperta  UNEJ dan  membiayai adik-adiknya yang masih  menuntut ilmu di pondok pesantren dan kuliah di Universitas Terbuka yang UKT-nya relatif murah.

Demikianlah cara Ma'e mengantarkan anak-anaknya menuntut ilmu dalam keterbatasannya.

Semoga limpahan rahmat-Nya selalu mengalir deras pada kita semua. Aamiin Yaa Robbal'alamin.

---Catatan Ma'e 60--

Bondowoso, 17/01/2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun