Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Laki-laki dan PHK

12 Desember 2022   22:22 Diperbarui: 12 Desember 2022   22:22 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir  ini  fenomena  PHK atau Pemutusan  Hubungan  Kerja  marak diberitakan oleh  portal berita. Dan kaum laki-lakilah yang paling menderita bila mereka termasuk karyawan yang di-PHK atau  korban PHK. Kenapa demikian? Apakah hubungannya laki-laki dan PHK?  Setiap perempuan khususnya istri harus mengetahui jawabannya agar hubungannya dengan suami semakin baik dan  rumah tangganya semakin harmonis.
 
Dr. Joyce dalam bukunya "What Every Women Should Know About Men" mengatakan bahwa kebahagiaan dan kesehatan mental laki-laki bersumber pada pekerjaannya, sehingga banyak laki-laki yang mengalami frustrasi karena PHK daripada karena ditinggal anak atau istrinya.

WF Maramis dalam bukunya "Ilmu Kedokteran Jiwa" mengatakan bahwa frustrasi adalah terhalangnya suatu usaha pencapaian kebutuhan sehingga menimbulkan ketegangan, ketakutan atau kecemasan yang perlu dihilangkan dengan suatu cara penyesuaian diri atau mekanisme pembelaan ego. Oleh karena itu jika frustrasi akibat PHK tidak segera ditangani maka  akan memicu terjadinya stres.

Makna stres dalam konteks ini adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan karena itu sesuatu yang mengganggu keseimbangan seseorang.

Bila seseorang tidak mampu mengatasi stres dengan baik maka akan muncul gangguan badan atau jiwa pada dirinya.

Gangguan badan yang muncul karena  ketidakmampuan menghadapi stres disebut psikosomatik. Psiko  berasal dari kata psike (jiwa). Sedangkan somatik berasal dari kata soma (badan). Awalnya laki-laki itu kelihatan sehat-sehat saja tetapi begitu  mendengar kabar bahwa dirinya termasuk karyawan yang di-PHK, seketika juga itu ia terserang hipertensi atau tekanan darah tinggi tensinya lebih tinggi dari biasanya ketika diukur. Terserang penyakit maag atau migren. Padahal setelah diperiksa fisiknya tidak ada masalah.

Sedangkan gangguan jiwa atau psikis yang muncul akibat tidak mampu mengatasi stres adalah  neurosis--suatu gangguan jiwa yang ditandai kecemasan. Salah satu jenis neurosis adalah  depresi.

Apakah yang dimaksud depresi? Dalam kamus istilah kedokteran  depresi adalah gangguan jiwa yang ditandai rasa yang abnormal. Ciri-cirinya murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia.

Level depresi bisa ringan, bisa berat. Kalau level depresinya masih ringan, biasanya orangnya hanya menarik diri dari lingkungan dan banyak mengurung diri.
Meskipun demikian, jika  orang yang mengalami depresi ringan tidak segera mendapatkan penanganan serius dari ahlinya maka   boleh jadi   level depresinya semakin berat. Dan tak menutup kemungkinan ia bisa nekad  melakukan bunuh diri. Atau akhirnya ia terkena gangguan jiwa psikosis semisal schizophrenia yang penderitanya tidak sadar akan gangguannya. Sehingga orang menyebutnya ODGJ atau Orang Dengan Gangguan Jiwa.

Apa yang harus dilakukan perempuan dalam hal ini istri setelah mengetahui suaminya di-PHK?

Pertama, jika istri beragama Islam maka ia menjadikan sabar dan salat sebagai penolong, berusaha selalu  menyenangkan hati suami dengan memberikan  dukungan pada suami dan berpenampilan yang menyenangkan di hadapan suami setiap hari. Membiarkan suami melakukan aktivitas yang ia sukai meskipun terkadang istri tidak menyukainya. Hal ini tidak cukup sehari dua hari. Bisa berlangsung beberapa bulan. Istri melakukan semua itu dengan niat untuk meraih ridho-Nya semata.

Ketika suami pulang malam, entah dari mana ia, sebaiknya istri menyambut kedatangannya dengan senyum yang mempesona, mencium tangannya atau memberikan pelukan hangat kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun