Mohon tunggu...
Ummu Fatimah
Ummu Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Do the best

Speak your idea for the better future

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Siklus Pandemi di Sistem Kapitalis

5 Desember 2021   12:05 Diperbarui: 5 Desember 2021   12:22 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dunia kembali khawator setelah Organisadi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan ditemukannya varian baru virus corona dengan varia V.1.1.529 atau Omicron (CNBC Indonesia, 27/11/21) WHO bahkan menyatakan bahwa varian ini tergolong varian of concern (VOC) yaitu varian yang mampu meningkatkan kemampuan penularan virus serta menekan efek vaksin. Hal ini dapat berakibat pada meningkatnya angka kematian yang disebabkan oleh varian yang tergolong VOC (Kompas.com,25/8/21). Omicron sendiri pertama kali dilaporkan oleh Afrika Selatan diikuti oleh negara-negara lain seperti Hongkong, Belgia, Israel, Belanda hingga Jerman. Beberapa negara tersebut dalam beberapa waktu sebelumnya sempat menjalin kontak dengan Afrika Selatan (CNBC Indonesia, 27/11/21).

            Dewasa bukan tanpa alasan masyarakat dunia mulai khawatir dengan adanya varian Omicron yang telah menyebar ke berbagai negara. Hal ini disebabkan pengaruh dari mutasi yang cukup besar yaitu sekita 30an mutasi paada protein spike atau protein yang bertugas menghubungkan virus dengan sel tubuh manusia. Protein ini yang diketahuo oleh antibody tubuh dari vaksin sehingga tubuh siap melawan virus ketika masuk. Namn jika protein ini banyak berubah maka tubuh akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan antibody. Efeknya yang terjadi pada varian ini mampu menimbulkan risiko infeksi lebih tinggi bahkan dibandingkan dengan varian Delta. Padahal seperti yang diketahui gelombnag pandemic akibat varian Delta tempo hari menjadi mimpi buruk bagi masyarakat dunia termasuk Indonesia. Selain itu kemungkina varian ini untuk menurunkan efektivitas vaksin cukup tinggi (BBC News, 29/11/21)

            Ketika diamati semakin lama pandemic terjadi semakin banyak mutasi yang bermunculan dengan tingkat infeksi yang semakin meningkat hingga menimbulkan kerugian besar dalam lingkup masyarakat bahkan negara. Perlu diketahui pada dasarnya mutasi merupakan hal normal yang terjadi pada makhluk hidup, akan tetapi kecepatan mutasi inilah yang berbeda serta bagaimana efek mutasi yang dihasilkan. Menurtu Prof dr David H Mulyono SpPD FINASIM FAASLD PhD pada Kompas.com mutasi sendiri merupakan bentuk adaptasi dari virus agar tetap bisa bertahan hidup dilingkungan sekitar inangnya. Inisiator Pandemic Talks dokter RA Adaninggar,SpPD menjelaskna bahwa peluang mutasi virus didapatkan ketika dia berkembang biak (Kompas.com, 4/12/21)

            Berdasarkan penjelasan para ahli tersebut dapat kita analisis bahwasannya mutasi dari virus difasilitasi oleh molititas masyarakat yang tinggi. Hal ini dikarenakan adanya mobilitas yang tinggi memungkinkan penularan semakin massif terjadi sehingga virus tetap mampu untuk berkembang biak sekaligus bermutasi. Sayangnya mobilitas masyarakat saat ini sedang mengalami peningkatan karena adanya pelonggaran dari pihak berwajib. Sekain itu adanya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup juga memaksa masyarakat untuk melakukan aktivitas dan melakukan mobilitas.

            Kondisi ini memungkinkan virus varian Omicron dengan mudah menyebar ke seluruh penjuru dunia ketika penanganan pandemic yang dilakukan sama seperti penanganan sebelumnya yang nyata-nyata telah gagal. Hampir dua tahun pandemic ini terjadi namun solusi yang digunakan secara nyata tidak mampu menanggulanginya bahkan seperti siklus yang berulang setiap varian baru muncul. Jika hal ini dibiarkan maka pandemic mustahil untuk hilang bahkan semakin mengkhawatirkan dan korban akan semakin banyak yang berjatuhan. Untuk itu jelas diperlukan suatu solusi yang mampu menanggulangi pandemi. Suatu metode penanggulangan pandemic pernah dijelaskan oleh Rasulullah SAW bahwasannya diperlukan penyekatan pada daerah yang terjadi pandemi sehingga tidak meluas, hal ini bisa digunakan ketika varian bary virus telah ditemukan. Adanya penyekatan ini juga harus didukung oleh terpenuhinya seluruh kebutuhan masyarakat yang ada di dalamnya, berikut tracing juga harus dilakukan untuk mengetahui jangkauan daerah penyebaran yang telah terjadi.

            Hanya saja solusi ini hanya mampu dilakukan ketika pandangan negara terhadap rakyat adalah pandangan untuk menjaga dan mengayomi secara penuh. Bukan sekedar pandangan ekonomis yang memandang bahwa aspek ekonomi merupakan aspek terpetnting dalam kehidupan sehingga apapaun yang terjadi aspek ini yang diutamakan sehingga adanya penyekatan ataupun pembatasan akhirnya dilakukan sepenuh hati dengan alasan agar perekonomian tetap berjalan. Inilah efek ketika sistem ekonomi kapitalis liberal diterapkan dalam negara dan dunia. Ia hanya akan menimbulkan kekacauan bukan solusi.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun