Tahun 2020 adalah tahun yang cukup menguras tenaga dan pikiran, cukup banyak tantangan yang harus dijalani, banyak kejadian-kejadian yang akan dikenang menjadi cerita yang sulit dilupakan. Hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia merasakan hal itu.Â
Bermula awal tahun 2020, masyarakat Indonesia diuji dengan adanya bencana alam banjir besar yang melanda beberapa wilayah yang ada, hingga munculnya virus baru yang berasal dari salah satu pasar di Wuhan, China.Â
Virus yang biasa kita sebut dengan Covid-19 yang melumpuhkan beberapa aktifitas di luar rumah. Hingga berita saat pertama kali Indonesia mendapatkan Vaksin di bulan Desember.
Memasuki pertengahan bulan Januari 2021 mari kita mengingat kembali beberapa kejadian di tahun 2020 yang masih terngiang dan akan selalu menjadi pelajaran untuk tetap menjaga diri dan selalu mengingat dan meminta perlindungan kepada tuhan.
1. Banjir awal tahun 2020
Seperti yang disebutkan diatas, awal tahun 2020 tepatnya 1 Januari 2020 masyarakat dihebohkan oleh bencana alam banjir yang cukup besar. Banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia terutama daerah Jakarta dan sekitarnya, telah sukses menghambat kegiatan masyarakat
2. Adanya Covid-19
Setelah kejadian banjir di awal bulan Januari, masyarakat kembali dihebohkan oleh berita yang muncul di awal bulan Maret dan mengatakan bahwa virus yang berasal dari Wuhan, China telah masuk ke Indonesia. Semenjak munculnya berita tersebut, masyarakat menjadi panik dan banyak masyarakat yang meninbun makanan, hand sanitizer dan juga masker. Kejadian ini menyebabkan masyarakat yang kurang mampu kesulitan untuk mendapatkan persediaan bahan makanan, masker dan hand sanitezer.
3. Efek Dari Lockdown Dan PSBB
Semenjak pemerintah menghimbau masyarakat untuk beraktifitas di rumah akibat psbb dan lockdown, agar dapat memutus rantai penyebaran Corona Virus, hal ini telah menyebabkan penurunan drastis ekonomi di Indonesia, sehingga banyak pekerja yang di PHK. Aktifitas perkantoran dan sekolah serta perguruan tinggi juga harus dilakukan di rumah. Akan tetapi semenjak kejadian ini, masyarakat menjadi lebih dekat dengan tuhan, masyarakat semakin sering berkumpul bersama keluarga, sampai masyarakat juga semakin sering menyalurkan kreativitas dan bakatnya melalui platform tiktok.
4. New Normal dan Masyarakat Sulit Mematuhi Protokol
Setelah pemerintah menghimbau masyarakat agar beraktifitas di rumah saja, pada pertengahan bulan juni lalu pemrintah kembali membuat kebijakan baru bahwa masyarakat dapat kembali beraktifitas di luar dengan syarat masyarakat harus melakukan kebiasaan-kebiasaan baru yang biasa disebut dengan new normal, pada masa ini pemerintah mengharapkan masyarakat untuk tetap dapat menjaga diri dari paparan Covid-19 dengan cara mentaati protokol kesehatan. Akan tetapi semenjak pemerintah mengeluarkan istilah new normal, tidak sedikit masyarakat yang enggan mematuhi protokol kesehatan sehingga penyebaran Corona Virus di Indonesia semakin banyak.
5. Keributan Dimasa Pandemi Akibat Omnibus law
Di tengah sulitnya masa pandemi, keributan masyarakat Indonesia akibat penolakan RUU omnibus law menjadi topik pembicaraan Negara lain. Melalui siaran dimedia Youtube, masyarakat Indonesia menyaksikan undang-undang Omnibus Law disetujui oleh sebagian besar anggota DPR RI. Masyarakat menganggap bahwa Omnibus Law merupakan sebuah ancaman di dalam bidang ekonomi, salah satu alasannya adalah, karena masyarkat merasa sistem ketenagakerjaan akan menjadi tidak adil bagi para pekerja.Â
Meskipun pada Oktober lalu DPR telah mengetuk palu karena telah disahkannya Omnibus law, akan tetapi kericuhan yang terjadi akibat pengesahan RUU Omnibus Law cukup sulit dilupakan, karena demokrasi dilakukan oleh masyarakat di tengah pandemik, membuat para pemerintah, terutama para satgas khawatir akibat adanya kerumunan yang bisa saja dapat memperparah penyebaran virus ini. Tidak hanya itu, saat aksi penolakan Omnibus law Juli lalu, ada beberapa masyarakat yang tidak bertanggung jawab yang seakan akan mereka memang ingin mengadu domba para demonstran dengan pemerintah.