Mohon tunggu...
Ummi Hanifah
Ummi Hanifah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Ummi Hanifah

Pasti Bisa!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Kampus Mengajar Mahasiswa UPI di SD 3 Labuhan Ratu Dua pada Masa Pandemi

23 September 2021   19:37 Diperbarui: 23 September 2021   19:44 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 telah melanda hampir seluruh negara di dunia dan mengakibatkan aktivitas manusia menjadi terhambat. Seluruh kalangan masyarakat merasakan dampak yang disebabkan oleh pendemi ini. Pandemi Covid-19 ini telah merubah seluruh tatanan hidup masyarakat dari segala bidang salah satunya yaitu bidang pendidikan. 

Banyak upaya yang telah diluncurkan oleh pemerintah Indonesia untuk menghentikan penyebaran Covid-19. Salah satunya yaitu kebijakan yang dikeluarkan oleh Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-ristek), yaitu Mas Mentri Nadiem Anwar Makarim untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar melalui jaringan internet/daring di setiap sekolahan maupun diberbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia dengan cara melaksanakan kegitan belajar mengajar di rumah saja hal tersebut dilakukan sebagai upaya menghentikan penyebaran Covid-19.

Pembelajaran online atau daring adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengam memanfaatkan teknologi media digital menggunakan jaringan internet. Menurut pemerintah pembelajaran online diharapkan dapat mernjadi cara yang paling efektif dan efisien untuk tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran ditengah pandemi saat ini.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga mengeluarkan sebuah kebijakan Merdeka yaitu belajar Kampus Merdeka (MBKM) bagi perguruan tinggi. Hal tersebut diluncurkan untuk meningkatkan kompetensi baik dari segi kongnitif, afektif, dan psikomotor.

Kampus Mengajar merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari kebijakan MBKM berupa asistensi atau pendampingan mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di sekolah dasar (SD) berbagai desa/kota di Indonesia khususnya sekolah 3T dalam rangka mewujudkan merdeka belajar selama masa pandemi dan membantu sekolah dasar dalam mewujudkan belajar dari rumah secara optimal. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 22 Maret sampai 25 Juni 2021.

Terdapat 15.000 mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia mendaftar untuk mengikuti kegiatan Kampus Mengajar angkatan 1. Dan Alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Saya sangat bersyukur bisa ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1, karena kegiatan ini sejalan dengan pendidikan yang saat ini saya tempuh yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pendidikan Indonesia. 

Saya berharap dengan mengikuti kegiatan ini dapat menambah pengalaman dan ilmu dalam mengajar di Sekolah Dasar. Tentunya banyak sekali hal baik yang didapat dalam mengikuti kegiatan Kampus mengajar. Dalam program Kampus Mengajar angkatan 1 mahasiswa akan mendapatkan bantuan potongan UKT, bantuan biaya hidup, dan konversi 12 SKS. Selain beberapa keuntungan diatas  saya mendapat pengalaman yang luar biasa dari para guru dan siswa-siswai di UPTD SD Negeri 3 Labuhan Ratu Dua yang mungkin tidak akan saya dapatkan ditempat lain.

Saya ditempatkan di UPTD SD Negeri 3 Labuhan Ratu Dua, Desa Labuhan Ratu Dua, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Bersama 5 Mahasiswa lain dari beberapa perguruan tinggi yang berbeda.  Akses jalan menuju sekolah terbilang cukup baik dengan jalan beraspal, namun banyak jalan yang berlubang. 

Di dalam sekolah terdapat Dua bangunan besar yaitu 1 bangunan baru yang memiliki 3 kelas dengan kondisi yang baik . Dan 1 bangunan lagi yang terdiri dari 1 ruang guru, 3 ruang kelas dengan kondisi kelas yang kurang baik karena termasuk bangunan lama sehingga atapnya banyak yang berlubang serta infrastruktur kelas yang kurang lengkap, dan terdapat 1 ruang UKS yang di dalamnya terdapat 1 kamar mandi. 

Terdapat bangunan kecil yang difungsikan sebagai kantin serta terdapat lantai yang diatasnya diberi atap sebagai tempat parkir. Disekolah tersebut setiap tingkatan kelas nya hanya berjumlah 1 kelas dengan jumlah siswa kurang lebih terdapat 13 sampai 20 siswa pada setiap kelasnya.

Kegiatan Mahasiswa Kampus mengajar di UPTD SD Negeri 3 Labuhan Ratu Dua diantaranya yaitu; 1) membantu mengajar pembelajaran literasi dan numerasi, 2) membantu adaptasi teknologi, dan 3) membantu administrasi sekolah. Dari ketiga kegiatan pokok diatas saya akan berbagi cerita mengenai salah satunya yaitu dalam kegiatan membantu pembelajaran literasi dan numerasi.

Pada awal pandemi kegiatan belajar mengajar di UPTD SD N 3 Labuhan Ratu Dua secara keseluruhan dilaksanakan secara daring. Kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan di UPTD SD N 3 Labuhan Ratu Dua dilakukan melalui WhatsApp dengan memberikan materi pembelajaran serta tugas melalui WhatsApp grup setiap kelas. Namun dengan pelaksanaaan belajar mengajar secara daring  ternyata menunjukan hasil yang kurang efektif. Karena terdapat beberapa siswa yang tidak memiliki handphone atau memiiki handphone tetapi tidak meiliki kuota internet. Sehingga siswa tersebut tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring. 

Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa Kampus mengajar berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru-guru untuk mencoba inisiatif lain supaya kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat tetap berjalan namun, tetap mengikuti aturan dari pemerintah yang berlaku dalam masa pandemi ini. Yaitu dengan membuat kelompok belajar kecil di sekolah supaya tidak menyebabkan kerumunan. Dengan begitu setiap siswa mendapatkan kesempatan belajar yang sama. Kegiatan yang dilakukan di sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan yang tepat.

Kegiatan belajar kelompok dilakukan mulai setiap hari senin sampai jumat dan dilaksanakan setiap kelas mulai kelas 1 sampai kelas 6. Kegiatan dilangsungkan dengan membentuk beberapa kelompok kecil dikelas yang berjumlah 1 sampai 5 orang pada setiap kelompok. Kemudian siswa dan guru melangsungkan kegiatan belajar mengajar dikelas dengan durasi 1-2 jam per-hari. 

Kami mahasiswa kampus mengajar membantu guru dalam mengajar dikelas 2,3, dan 4. Selain membantu mengajar materi literasi dan numerasi kami juga membantu guru dalam mengajar materi di buku tema. Dengan adanya kegiatan belajar kelompok di sekolah ternyata antusias para siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung cukup tinggi mereka senang dapat belajar disekolah lagi karena merasa jenuh sekolah daring. 

Respon wali murid pun baik, wali murid merasa terbantu dengan adanya kegiatan belajar kelompok di sekolah dan sangat mendukung kegiata tersebut. Dalam proses pembelajaran pun siswa terlihat antusias karena dalam kegiatan bempelajaran kami menggunakan metode pembelajaran, media pembelajaran, serta menyelipkan permainan dalam kegiatan pembelajaran agar para siswa tidak merasa bosan dalam belajar. 

Dalam kegiatan pembelajaran kami juga memanfaatkan teknologi berupa leptop dan internet untuk menayangkan video pembelajaran yang ada di Youtube hal tersebut sekaligus sebagai upaya kami untuk adaptasi teknologi bagi para siswa.

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 di UPTD SD Negeri 3 Labuhan Ratu Dua mendapat respon yang positif dari kepala sekolah dan guru-guru. Kepala sekolah serta para guru merasa sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 dalam rangka membantu kegiatan sekolah di masa pandemi ini.

Semoga pengalaman ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun