Mohon tunggu...
Sri Kuswayati
Sri Kuswayati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sekolah Tinggi Teknologi Bandung dan founder www.joeragan-artikel.com

Aktif mengajak Bunda belajar dan berpenghasilan dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Inilah Cara Mudah Cairkan Uang Pensiun Tanpa Antre

6 Juli 2019   09:09 Diperbarui: 9 Juli 2019   04:45 4035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap bulan para pensiunan mendatangi bank atau mitra PT. Taspen untuk mencairkan gaji mereka. Sudah menjadi rahasia umum, pada hari H pencairan, sering terjadi antrean panjang. Waktu tunggu menjadi lama, tentu tak nyaman bagi pensiunan yang sudah memasuki usia lanjut.

Ibunda saya, seorang pensiunan kepala sekolah dasar, sudah berusia lanjut. Beliau saat ini berusia 76 tahun, mulai sering sakit kaki, sehingga kesulitan berjalan jauh. Beliau juga sering merasa pusing jika berkendara, sehingga pengambilan dana pensiun tidak bisa dilakukan secara rutin setiap bulan. Akhirnya dana pensiun mengendap di Bank, hitung-hitung menabung, demikian pikiran positif beliau.

Tetapi, aturan yang berjalan tidak mengizinkan dana mengendap lebih dari tiga bulan. Biasanya pihak Bank menelepon dan meminta ibu datang. Jika kondisi badan fit dan kaki tidak sakit, bergegaslah beliau diantar salah satu anaknya pergi ke bank. Dana pensiun akhirnya dicairkan.

Tak jarang pula petugas Bank datang ke rumah, untuk maksud yang sama, meminta dana diambil. Hal itu dilakukan jika pihak bank tidak berhasil meminta ibu datang segera. Biasanya terjadi karena kami lupa mengingatkan ibu, atau karena ibu sakit.

Sebenarnya ibu bisa mencairkan dana pensiun via ATM dengan bantuan kami, anak-anaknya. Namun hak ibu tersebut sempat tertunda karena sidik jari ibu tidak terdeteksi saat proses otentikasi di mesin. Saya saat itu sempat kesal. "Jika sidik jari  jari ibu yang sudah lanjut usia tidak terdeteksi, untuk apa ada mesin itu? Toh kasus yang sama bisa terjadi pada pensiunan lanjut usia lainnya," batin saya. Ribet banget mau cairkan dana pensiun

Alhamdulillah, pada kesempatan berikutnya, entah bagaimana caranya, kartu ATM akhirnya bisa digunakan. Saya sebutkan tidak tahu karena bukan saya yang mengantar ibu.  Ibu bisa mengambil uang, diwakili kami, via ATM.

Informasi menyedihkan kami terima, saat dana pensiun akan ditarik via ATM di bulan berikutnya,ternyata dana terblokir. Rupanya dana pensiunan tidak bisa setiap bulan dicairkan via ATM. Harus berselang-seling. Jika bulan ini dicairkan melalui ATM, maka bulan berikutnya ibu harus datang langsung. Mengapa demikian? hal tersebut dilakukan untuk menghindari oknum yang tetap mengambil dana, padahal pensiunan sudah meninggal dunia.

Aplikasi OTENTIKASI TASPEN 

Saat menemani ibu datang ke bank untuk pencairan dana pensiun di bulan Ramadan lalu, petugas menjelaskan bahwa saat ini ada aplikasi  otentikasi dari PT. Taspen yang dapat di download via playstore. Petugas membekali saya secarik kertas berisi panduan. Saya pun mengikuti langkah-langkahnya guna kelancaran proses pencairan dana.

Ya, melalui aplikasi otentikasi Taspen, para pensiunan  setiap bulan bisa mencairkan dana melalui ATM, tidak perlu datang ke bank, karena otentikasi alias proses validasi data yang menyatakan pensiunan masih hidup, sudah dilakukan via aplikasi. Mudah, kan?

Namun, kenyataan berkata lain, proses input data via aplikasi tak sesimpel yang saya bayangkan. Proses matching data yang diinputkan dengan data yang tersimpan di basis data tidak sinkron. Sudah lebih dari tiga kali input, berujung kegagalan. Akhirnya di menjelang lebaran, dana pensiun tidak bisa dicairkan. "Biarlah jadi tabungan saja, tidak usah antre dicairkan bulan ini, Mah," saya menenangkan ibu.

Kegelisahan saya terusik, sebagai orang yang sedikit paham tentang IT, saya jadi bertanya-tanya kembali. Sebenarnya aplikasi ini dibuat untuk kemudahan siapa? pihak PT.Taspen atau pensiunan? Karena pemakaian aplikasi tidak mudah, terutama saat proses rekam gelengan dan anggukan kepala serta kedipan mata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun