Penolakan dari Nola itu akhirnya terdengar juga ke telinga Fahri. Laki-laki itu dengan segera membatalkan kedatangannya bersama keluarganya ke rumah Nola.
Lelaki itu pantang menyerah, setiap hari Fahri datang ke rumah Nola hanya untuk berbicara dengan Nola. Namun gadis itu selalu menolak dan mengunci diri di kamaranya. Seminggu berturut-turut dengan penolakan yang sama Fahri alami.
Kesal dengan tingkah Fahri yang terus menerus mencoba menemuinya, Nola nekat pergi meninggalkan rumahnya tanpa sepengetahuan orang tuanya. Pagi-pagi buta gadis itu telah sampai di terminal dan segera menaiki bus jurusan Jakarta. Tidak banyak yang dibawa. Hanya 3 potong baju dan celana. Uang yang digenggam juga hanya sebatas sisa gajinya sebulan yang lalu.
Tujuannya hanya satu yaitu kos-kosan Jodi. Sejak 3 hari lalu laki-laki itu hilang tanpa kabar, setelah Nola mengadukan apa yang dia alami di rumah. Nola memaksa Jodi untuk datang melamarnya, namun laki-laki itu hanya membaca pesannya dan tidak lagi menerima panggilan telepon dari Nola.
Sekitar 5 jam Nola duduk di bangku penumpang. Meskipun kursinya nyaman tapi kakinya seakan mau patah karena berjam-jam duduk. Gadis itu tidak turun tatkala bus yang ia tumpangi istirahat untuk sarapan di sebuah rest area.
Nola sudah mengabari Jodi jika ia akan datang ke kosan nya sekitar satu jam yang lalu. Kamar Jodi ada di lantai dua, dengan langkah yang masih sempoyongan Nola menaiki satu persatu anak tangga.
Yang dia tahu, Jodi telah berangkat bekerja karena laki-laki itu memang tengah jadi karyawan sebuah Bank sejak 2 tahun lalu. Nola membuka tas dan di ambilnya sebuah kunci. Ya, gadis itu punya kunci kamar Jodi. Karena dialah orangnya yang akan membersihkan kamar Jodi setiap akhir pekan. Nola membuka pintu ruangan itu setelah ia memutar gagang pintu. Di tujunya dapur karena sudah kehausan sejak turun dari bus beberapa menit lalu.
Nola melihat jas dan sepatu Jodi masih di tempatnya. Dengan segera gadis itu menuju kamar dan betapa terkejutnya ia ketika melihat laki-laki yang di cintai sejak 6 tahun lalu itu sedang tidur dengan seorang perempuan tanpa mengenakan busana.
"Jodi!" ucap Nola.
Kedua orang yang tengah berbaring itu terperanjat. "Gue bisa jelasin, La!" ucap lelaki itu gugup.
