Mohon tunggu...
Umi Rohmatin
Umi Rohmatin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menjadi Diri Sendiri

Berjuanglah terus untuk mencapai cita-cita dan mimpimu, jangan berhenti hingga kamu mendapatkannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Padi Diserang Hama, Petani Getas Waspada

30 Desember 2021   23:01 Diperbarui: 30 Desember 2021   23:10 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PADI DISERANG HAMA, PETANI GETAS WASPADA 

Petani desa getas dan sekitarnya di kecamatan Cepu sedang esktra hati-hati menjaga ladang mereka. Dikarenakan hama tikus dan burung pipit. Bukan hanya kali ini, sebelumnya pun hama tikus dan burung pipit, terkadang hawa wereng juga menghantui para petani. Tanaman padi yang rata -- rata berumur 30 hari itu sedang dirawat dan dijaga dengan sangat baik oleh para petani, karena para petani berharap panen kali ini bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Kondisi perekonomian yang sulit karena dampak pandemi covid-19 msih mereka rasakan hingga saat ini. Sehingga mereka mempunyai harapan penuh terhadap hasil ladang mereka.

Salah satu petani yang sawahnya diserang hama tikus adalah bapak surat. Beliau mengatakan tikus memporak-porandakan sebagian tanamannya yang sudah berumur 28 hari itu. Sehingga beliau harus memasang jebakan, menutup semua lubang tikus dan beberapa langkah lain untuk menjaga tanaman padi beliau. Tapi hama tikus masih tetap ada dan merusak tanaman mereka.

Bukan hanya pak surat yang mengalami hal tersebut, akan tetapi hampir semua petani yang ada desa getas kecamatan cepu tersebut juga mengalaminya. Hama tikus memang selalu mengancam setiap kali musim tanam datang. Dan juga burung pipit, salah satu ladang yang berada di dekat perumahan warga getas tampak terlihat memasang berbagai alat yang menghasilkan bunyi digunakan untuk mengusir burung pipit yang hinggap dan memakan tanaman padi mereka. Pemilik ladang tersebut menjaga dari mulai terbit matahari sampai matahari terbenam supaya tanamannya tidak dirusak oleh burung pipit.

Polemik hama tikus, burung pipit, maupun hama wereng sudah menjadi hal yang biasa bagi para petani, begitu juga bagi para petani yang ada di desa getas. Bukan tanpa usaha, para petani selalu berusaha membasmi hama yang datang setiap ladang mereka diserang. Namun hama tersebut kembali lagi dan lagi walaupun tanpa diinginkan oleh sang empunya lahan.

Semua petani yang sedang menggarap lahannya berharap semoga panen kali ini akan mendapatkan hasil yang lebih baik, supaya menutup kegagalan panen dari musim sebelumnya. Dan untuk meperbaiki ekonomi pada masa pandemi seperti sekarang.

Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian-Kementerian Pertanian Dr. Abdul Basit dalam diskusi Media Kominfo dengan tajuk 'Pemerataan Kesejahteraan Ekonomi Desa' Ahad (9/4) mengatakan bahwa sektor pertanian mempunyai peran penting dalam peningkatan kesejahteraan petani dan pemerataan pendapatan di perdesaan yang dapat dlihat dari membaiknya Nilai Tukar Petani (NTP) dan menurunnya Rasio Gini di perdesaan. Sehingga perlu langkah konkret dari pemerintah untuk membantu permasalahan pertanian pada pedesaan, salah satunya adalah dengan penyuluhan pertanian pada kelompok tani.

Peran penyuluh pertanian merupakan ilmu terpakai yang mengemukakan teori-teori, prosedur dan cara-cara tertentu dalam menyampaikan inovasi yang diperoleh dari hasil penelitian kepada para petani melalui proses pendidikan nonformal. Melalui penyuluhan dibekali pengetahuan praktis guna menghadapi tantangan yang akan sedang mereka hadapi. 

Peran penyuluhan pertanian adalah perubahan perilaku petani melalui pendidikan, proses perkembangan dirinya sebagai individu, hingga memungkinkan dirinya berpartisipasi dalam kehidupan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Mardikanto mengemukakan beragam peran/ tugas penyuluhan dalam suatu kata yaitu edfikasi yang merupakan akronim dari edukasi, diseminasi informasi/ inovasi, fasilitasi, konsultasi, supervisi, pemantauan dan evaluasi (Mardikanto, 2009).

Menurut Kasumbogo (1993) pengendalian hama terpadu adalah suatu cara pendekatan/cara berfikir/ falsafah pengendalian hama berdasarkan pada pertimbangan ekologi dan efesiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang bertanggung jawab. Adapun komponen dari pengendalian hama terpadu yaitu sebagai berikut, yaitu :

  • Pengendalian secara bercocok tanam
    1. Pengurangan kesesuaian ekosistem.
    2. Gangguan kontinuitas penyedian keperluan hidup hama.
    3. Pengendalian populasi hama menjauhi pertanaman.
    4. Pengurangan dampak kerusakan tanaman
  • Pengendalian dengan tanaman tanah hama yaitu dengan menanam jenis tanaman yang memiliki sifat kimia tidak disukai oleh jenis hama tertentu.
  • Pengendalian fisik dan mekanik.
    1. Pengendalian fisik.
    2. Pengendalian mekanik.
  • Pengendalian hayati.
  • Pengendalian kimiawi yaitu penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama agar hama tidak menimbulkan kerusakan bagi tanaman yang diusahakan (Kasumbogo, 1993).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun