Mohon tunggu...
umi qoimatulhusna
umi qoimatulhusna Mohon Tunggu... Guru - mahasiswi IAIN Jember

Hidup itu tangan dan ibadah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Pendidikan Perenialisme dan Tokoh-tokohnya

12 Mei 2020   21:47 Diperbarui: 8 Juni 2021   21:41 6825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Pengertian Filsafat Pendidikan Perenialisme dan Tokoh-tokohnya (unsplash/sigmund)

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Perenialisme

Perenialisme merupakan aliran pendidikan yang lahir pada abad ke-20. Secara bahasa Perenialisme berasal dari kata "perenial" yang bermakna abadi, kekal, dan tanpa akhir.

Aliran perenialisme beranggapan bahwa tradisi dipandang sebagai prinsip-prinsip yang abadi dan akan terus mengalir sepanjang sejarah manusia.

Perenialisme berpendapat bahwa pendidikan itu lebih menuju ke masa lampau yang di anggap ideal, dan memberikan pengetahuan adanya suatu nilai-nilai kebenaran yang jelas, absolut, dan abadi.

Baca juga : Filsafat Pendidikan Perenialisme

Perenialisme mempunyai 4 prinsip dalam pembelajaran:

1. Adanya kebenaran yang memiliki sifat universal.
2. Harus melibatkan pencarian pemahaman atas kebenaran.
3. Didalam suatu kebenaran bisa ditemukan dalam karya agung
4. Mengembangkan beberapa pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan

Baca juga : Aliran Perenialisme Filsafat Pendidikan

B. Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Perenialisme

1. Robert Maynard Hutchins
Lahir pada tanggal 17 januari 1899 dan meninggal pada tnggal 14 mei 1977. Robert merupakan filsuf yang berasal dari amerika serikat. 

Ia memiliki pendapat bahwa bahwa dalam pendidikan harus menumbuhkan kecerdasan dan harmoni manusia. dan ia berpendapat juga tujuan pendidikan yaitu mengembangkan akal pikir dan mengembangkan daya intelektual, dan harus menekankan pendidikan bersifat universal dan Rasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun