Mohon tunggu...
Umi NurBaity
Umi NurBaity Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serabutan

Man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tantangan Mendidik Generasi Milenial

6 Desember 2020   16:07 Diperbarui: 6 Desember 2020   16:33 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diunduh dari freepik.com 

Benar kata pepatah jawa "jamane jaman edan, tantangane soyo kangelan". Artinya zaman semakin gila, tantangan semakin sulit. Zaman dahulu anak-anak lebih patuh pada nasihat orang tua dan tidak pernah melawan perintahnya. 

Nasihat serupa emas yang beharga di mata semua kalangan. Hal ini berbading terbalik dengan generasi yang lahir di zaman era milenial di mana manusia dicekoki dengan teknologi. Jarang sekali ada anak yang mau patuh pada nasihat bahkan, sampai ada yang berani melawan orang tuanya. 

Apalagi jika si anak dititipkan pada ART, tentu karakter si anak cenderung pada orang lain. Dia merasa ibunya tak peduli dengan dirinya jadi apa pun yang dikatakan ibunya tak lagi bernilai. Tak jarang jika berbagai penolakan si anak kerap diutarakan kepadanya.

Pepatah pernah berkata "tak ada asap bila tak ada api" maksudnya segala sesuatu pasti akan ada akibatnya. Semua berawal dari keegoisan orang tua yang sering menghabiskan waktunya di dunia maya. 

Sudah tentu si anak pasti meniru perbuatan tersebut. Mereka tak mau kalah dengan sang ibu yang sering menyibukkan diri di dunia maya. Akibatnya proses sosialisasi dan pendidikan karakter yang seharusnya ditanamkan sang ibu terganggu. 

Kita bisa lihat betapa banyaknya anak-anak yang kecanduan gadget terutama game online. Saat diberikan nasihat ibunya anak tetap saja ngeyel karena menganggap bahwa, perbuatannya benar dan sesuai dengan apa yang dicontohkan ibunya. Kurang lebih mereka bakal beralasan "Kan ibu juga main hp, masa aku nggak boleh sih." Keduanya memang tak bisa disalahkan tetapi masih bisa ditanggulangi dengan cara yang tepat.

Sebagai seorang ibu tentunya kita tahu betapa buruknya dampak yang timbul akibat penggunaan gadget yang sering disalahgunakan. Nah, kita bisa melakukan bimbingan tentang bahayanya dari cerita atau dari tayangan yang membuat anak tidak bosan mendengarkan ocehan mulut saja. Sebenarnya si anak sangat risih bila diatur apalagi, dinasehati panjang lebar bahkan seolah-olah perbuatan kita dianggap overprotektif. 

Tidak menutup kemungkinan si anak akan tertekan dengan ocehan kita. Nah, lebih baik kita mulai dengan diskusi ringan dulu agar nasihat kita bisa diterima. Perlu kita ingat dalam menasihati, jangan pernah menggunakan kata kasar misalnya "dasar anak bandel." Terkesan sepele tetapi bisa berdampak besar karena perkataan seorang ibu didengar langit. 

Kita juga bisa memberikan batasan penggunaan gadget misalnya hanya pada saat hari minggu saja. Jangan lupa tetap kondisikan anak di saat bermain gadget agar tidak membuka konten dewasa dan berkas-berkas pribadi. 

Untuk mendidik anak di era milenial ini memang memiliki tantangan yang lebih rumit dari pada zaman dahulu. Kewajiban sang ibu tak dapat dikerjakan oleh orang lain maka dari itu, sang ibu harus bisa memenuhi hak si anak tanpa terkecuali.

Salam satu pena 

Gembul Can

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun