Adakalanya hujan mengetuk plafon rumahmu
Memperdengarkan ranting patah seiiring butiran yang tercurah
Sesekali percikannya kaugubah menjadi lagu musim dingin
Dedaunan itu melambai iringi petikan gitar
Memainkan melodi rindu yang memupuk di dada
Melantunkan cinta semerdu siulan burung pipit di sore hari
Kau perlu mengerti saat butiran menjadi ironi
Menjelma rindu yang jatuh berkali-kali
~Gembul
Sukoharjo, 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!