Sepetak Derita
Kau tak perlu meratap untuk meresapi jalan kehidupan
Yang mengantarkan kita pada sepetak derita di bawah kolong kota
Di sana kau akan mencium bau selokan serta kain gombal yang menggunung
Setiap hari rumah-rumah digulung
Ditelan pembangunan industri yang agung
Biar saja rupiah yang selalu agung tanpa tahu ada Tuhan yang lebih agung
Biar saja derita dan doa selalu membumbung asalkan iman kekal terhubung
Paten, 14 Oktober 2020
Batu
Orang-orang itu pergi
Bawakan batu dari perigi
Katanya ada orasi
Di depan gedung tertinggi
Katanya batu itu berguling
Menjadi pecah berkeping-keping
Tak sengaja menyasar kuping
Ah, aura panas menyingsing berpeluh di kening
Orang itu menuding-nuding "dasar orang sinting"
"Aku orang sinting yang melahirkan orang-orang penting."
Paten, 1 Oktober 2020
Kata-Kata
Kau masih mampu berkata kan?
Apa kata-katamu terputus sebelum mereka bius?
Apa kata-katamu tenggelam senyap dibungkam?
Apatah kata jikalau hanya dibungkam saja
Adakah yang keluar selain peluh?
Yang menyetubuh semakin keruh
Menebar angkara semakin gaduh
Duhai, kata apa maumu jika disuap
Jika yang keluar kepulan asap
Paten, 1 Oktober 2020