Mohon tunggu...
Umi NurBaity
Umi NurBaity Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serabutan

Man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Koruptor Wajib Dieksekusi

4 Oktober 2020   22:28 Diperbarui: 4 Oktober 2020   22:37 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: sketsamul.com

Korupsi adalah salah satu masalah berat yang diemban oleh setiap negara, entah negara berkembang maupun negara maju. Seperti kata pepatah "mati satu tumbuh seribu" begitulah kiranya kisaran jumlah pelaku yang semakin melejit setiap hari. Korupsi menjadi persoalan yang tetap eksis terpampang nyata di layar kaca setiap detik. Itu yang disiarkan oleh media, lalu bagaimana dengan mereka yang korupsi secara transparan tanpa dilirik media? Bukankah jumlahnya lebih besar? 

Bayangkan saja satu orang bisa membobol ratusan juta rupiah, kalau jumlah mereka lebih banyak tentunya kerugian yang dihasilkan bisa melumpuhkan sistem perekonomian di Indonesia. Ini bisa mengakibatkan pembengkakan hutang negara yang bergelimpangan di mana-mana. 

Belum lagi jika bunga yang melambung tinggi setiap tahunnya. Ibarat kata "sudah jatuh tertimpa tangga" sudah mendapatkan masalah yang berat eh malah ditambah dengan yang lain, makin berat nih.

Jujur Itu Mujur Bukan Hancur

"Jujur itu hebat" seolah slogan-slogan yang biasa dipajang di tembok, pinggir jalan, dan sebagainya hanya menjadi pajangan sampai slogan itu robek-robek sebab sudah usang. Begitu pula petuah dari orang tua yang sedari balita kita dengar "Nak, jujur itu berpahala nanti masuk surga." Namun, setelah beranjak dewasa seolah dunia ada dalam genggaman untuk memenuhi ambisi. Segala cara juga ditempuh hanya untuk mendapatkan harta dari mana saja bahkan dari hasil yang hina sekalipun. 

Dari sini kita bisa lihat bagaimana pengaruh kejujuran yang tidak tertanam kuat dalam diri seseorang padahal sudah dididik dengan benar oleh kedua orang tuanya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan dunia luar, pergaulan, karakter teman dekat, dan sebagainya itulah yang membuat seseorang mudah berubah. Ibarat air jernih jika dimasukkan dalam kolam yang tadinya jernih lama kelamaan pasti akan keruh. Air saja bisa berubah apalagi manusia, iya kan.

Seharusnya setiap orang itu jujur dalam bertindak, berucap, dan berperilaku jadi bukan hanya slogan saja yang berani bertindak menyuarakan kejujuran di depan umum. Kita ini manusia bukan slogan yang bisa rusak atau robek karena usang. Kita juga bisa berperilaku jujur tanpa dipengaruhi oleh dunia luar. Apa mungkin kita yang kalah lebih dulu dari slogan yang kita buat sendiri?

Sebenarnya kejujuran itu tidak hanya menjadi akhlak terpuji saja tapi, juga menjadi tolak ukur seberapa besarnya keyakinan kita terhadap Allah SWT yang selalu mengawasi kita setiap saat. Berhadapan dengan aturan agama saja masih melanggar apalagi dengan aturan manusia yang notabenenya hukuman sementara saja. Mereka hanya berpikir bagaimana menikmati harta walaupun harus dijebloskan ke penjara. Toh, mereka dapat mengundang pengacara mahal yang bisa bernegosiasi kan ya. Parahnya setelah lepas dari kurungan penjara mereka malah mengulangi lagi perbuatan keji ini. Wah nggak ada kapok-kapoknya nih.

Dieksekusi Sampai Tuntas

Hanya ada satu cara untuk memberantas perbuatan keji ini yaitu dengan penegasan hukum. Logikanya jika ada seorang koruptor yang mendapatkan hukuman mati misalnya disuntik mati atau ditembak. Tapi pada umumnya para koruptor hanya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan itu sangat merugikan negara, lho kenapa? Karena uang negara akan semakin menipis untuk menghidupi mereka selama dipenjara. Lebih baik sekalian aja dimusnahkan dengan begitu pasti akan memancing kegelisahan bagi pelaku koruptor yang tertangkap. "Waduh kelar nih hidupku coba saja kalo dulu nggak korupsi pasti nggak akan gini nih." Ujung-ujungnya pasti akan ada penyesalan nih di bagian akhir sebab penyesalan itu datangnya akhir, kalau duluan namanya balapan, hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun