Mohon tunggu...
Umi Mukaromatul Masruroh ✔️
Umi Mukaromatul Masruroh ✔️ Mohon Tunggu... Penulis - Be Yourself not be other

Tidak ada yang tidak bisa Lebih tepatnya belum Dan Pasti bisa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Respon Islam Nusantara terhadap Budaya

2 April 2020   12:48 Diperbarui: 2 April 2020   12:54 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah Minggu kemarin kita membahas bagaimana kedatangan Islam Nusantara di Indonesia selanjutnya kita akan membahas bagaimana sih Respon masyarakat Nusantara terhadap tradisi yang ada dalam masyarakat tersebut, nah di bahas ini akan kita ulas satu persatu, diantara nya adalah:

1. Sinkretisme Islam Nusantara
Sikretisme sendiri adalah suatu proses perpaduan dari beberapa paham-paham atau aliran-aliran agama atau kepercayaan. Ciri khas sinkretisme ada dua peleburan dan pencampuran, bukan nguatkan salah satu tetapi menguatkan satu sama lain dan keduanya melebur menjadi satu secara damai.
Mengapa demikian?
1. Budaya Jawa : Tepo seliro (Terbuka)
2. Metode dakwah Walisongo yang elastis dan akomodatif
3. Adanya kemiripan dibeberapa nilai yang ada dalam ajaran Islam dengan budaya dan kepercayaan sebelumnya.

2. Akulturasi Islam Nusantara
Akulturasi budaya, apasih akulturasi itu? Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul dalam suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menghilangkan unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa Akulturasi ini sebuah peleburanan yang terjadi ketika agama masuk dalam budaya masyarakat sehinggadi sana terjadi interaksi keyakinan antara agama dan budaya.

Penerapan Akulturasi antara agama dan budaya yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga dalam proses penyebaran Islam di tanah Jawa.  
Wujud Akulturasi Kebudayaan Indonesia dan Kebudayaan Islam
a. Seni Bangunan
b. Seni Rupa
c. Aksara dan Seni Sastra(hikayat, babat,suluk,primbon)
d. Sistem Pemerintahan
c. Sistem Kalender
Ada beberapa contoh penerapan akulturasi di Nusantara antara lain sebagai berikut:
Kereta Singo Barong (Cirebon),Kraton Kesepuhan Cirebon, Barongsai  dll

3. Akomodasi Islam Nusantara
Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian sosial yang terlebih dahulu berinteraksi antara pribadi dan kelompok-kelompok orang untuk meredakan suatu pertentangan. Di lihat dari pengertian tersebut, kita bisa mengambil contoh bahwa musyawarah merupakan salah satu bentuk budaya dalam meredakan pertentangan. Disini pertentangan suatu hal yang wajar dan lumrah dalam lingkungan sosial dan masyarakat  tetapi masalahnya bagaimana sih menyelesaikan pertentangan itu? Nah sebab itulah, adanya musyawarah merupakan salah satu bentuk dalam meredakan pertentangan tersebut.

Pribumisasi disini dimaksudkan sebagai penyesuaian Islam dengan tradisi lokal dimana ia disebarkan. dalam pribumisasi Islam tergambar bagaimana Islam sebagai ajaran normatif yang berasal dari Tuhan diakomodasikan ke dalam kebudayaan yang berasal dari manusia tanpa kehilangan identitasnya masing-masing. Pribumisasi Islam dengan demikian menjadikan agama dan budaya tidak saling mengalahkan melainkan berwujud dalam pola nalar keagamaan yang tidak lagi mengambil bentuk yang autentik dari agama, serta berusaha mempertemukan jembatan yang selama ini memisahkan antara agama dan budaya.

4. Sikap Islam Nusantara terhadap Tradisi

Sikap Islam terhadap tradisi terkadang menginternalisasi terkadang menolak, sebagai bentuk penyesuaian dan mempertahankan tradisi tradisi yang baik bagi Islam. Setiap pemeluk agama pasti memiliki tradisi kebudayaan yang berbeda beda yang di warisikan dan di kembangkan secara turun temurun. Dalam perkembangan tersebut terjadi perkawinan antara keyakinan agama dan budaya sebagai bentuk kreativitas masyarakat tersebut. Islam pun demikian berinteraksi terlebih dahulu dengan kebudayaan yang ada dalam masyarakat tersebut.

Nabi Muhammad pun datang tidak serta Merta dengan peradaban yang lengkap semuanya baru , akan tetapi beliau melengkapi peradaban yang sudah ada dengan semangat dan orientasi yang baru dengan cara selektif memilih tradisi yang sudah ada.
Ada beberapa keadaan yang menunjukkan bahwa islam menginternalisasi budaya dan mempertahankan tradisi di antaranya:
a. Menerima dan mengembangkan budaya yang sesuai dengan ajaran Islam dan bermanfaat pada kehidupan manusia.
b. Menolak tradisi yang unsur-unsur nya bertentangan dengan ajaran Islam
c. Membiarkan berkembang pesat dalam masyarakat di karenakan tradisi tersebut sesuai dengan aturan aturan yang berlaku dan patut untuk di patuhi.

5. Islam dan Akulturasi Timbal Balik
Menurut Azmumardy Islam Nusantara terjadi karena adanya akulturasi yang menyebabkan Islam tertanam dalam budaya Indonesia. K.H. Said Aqil pun mengungkapkan bahwa Islam Nusantara adalah Islam khas Indonesia yang merupakan gabungan tradisi dan budaya lokal.

Kehadiran Islam Nusantara di Indonesia tidak serta Merta melenyapkan tradisi yang ada, melainkan mempertahankan serta mewarnai dengan corak keislaman yang di wariskan dari generasi ke generasi. Selain itu Islam datang ke Indonesia memiliki strategi dan kesiapan tersendiri diantara nya
a. Islam datang ke Indonesia dengan mempertimbangkan tradisi dan juga mengapresiasi untuk dijadikan sarana pengembangan Islam
b. Islam datang tidak sama sekali mengusik agama dan kepercayaan apapun sehingga Islam dapat hidup berdampingan dengan agama lain.
c. Islam datang mendinamisir tradisi yang sudah using sehingga islam mudah di terima oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun