Mohon tunggu...
Umi Lasminah
Umi Lasminah Mohon Tunggu... Penerjemah - warga Jakarta, Indonesia, Semesta. Manusia adalah paling mulia, paling sederhana sekaligus paling kompleks

just the note of personal ideas, in searching of TRUTH as woman who live in Beautiful Indonesia, the legacy of GREAT NUSWANTARA created by the Ancestor of great human

Selanjutnya

Tutup

Politik

PANCASILA dan Gempuran Budaya Asing

5 Juni 2017   14:06 Diperbarui: 5 Juni 2017   14:46 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pancasila adalah dasar negara, ideologi yang digali dari nilai-nilai suku-suku bangsa Nusantara jauh sebelum Proklamasi dibacakan. Soekarno penggalinya, yang disampaikannya pada 1 Juni 1945. Setelah 72 tahun peringatan lahirnya Pancasila dilaksanakan secara nasional diinstansi pemerintah.

Peringatan Hari Lahir Pancasila 2017 ini penting, mengingat kondisi kekinian bangsa Indonesia yang sudah mulai melupakan akar budaya Tanah Air-nya, yang telah mulai dicabut sedikit demi sedikit dari akarnya selama 10 tahun terakhir. Atau boleh dibilang benih dan bibit intoleransi yang merupakan BUKAN budaya Nusantara ditanam, disiram dan tumbuh berbuah pada 2017 ini. Buahnya adalah radikalisasi, dan terorisme.

Orang-orang yang direkrut teroris memang dimulai dengan "ajaran internalisasi interpretasi FAKTA" yang sesat. Saya mengalami ini pada saat sekolah menengah dulu. Jadi waktu di Rohis (rohani islam), kakak-kakak yang mengajar dan membimbing siswa SMA, menunjukkan data-data muslim di mindanao (yang disiksa dan dipersulit ibadahya), di inggris atau di negeri non muslim...bukan cuma data, juga diberikan gambar-gambar menyeramkan tentang muslim yg disiksa (waktu itu akhir tahun 1980an hoax belum marak)..Namun isu pembakaran alquran saja sudah bisa jadi pemicu gerakan marah muslim. 

Kakak-kakak rohis ini berkata "orang non muslim" bisa hidup enak dan beribadah bebas di negeri mayoritas muslim spt indonesia, tapi ketika muslim di negeri lain dipersulit...begitu akar mula inteleransi ditanamkan. jiwa muda sma yang awam agama pastinya akan termakan duh!

Itulah pengalaman saya pribadi di sma ikut rohis, waktu itu bahkan saya sempat pakai jilbab (tutup kepala) karena ditakut-takuti. Waktu itu malah ortu melarang. Eh sekarang beliau pakai juga semua anggota kelurga perempuan. 

Permasalahanya di Indonesia tidak seperti di negeri lain. Sebelum muslim menjadi mayoritas, sudah ada negeri yang mahajaya yang kesohor ke seluruh dunia. negeri tak berafiliasi agama manapun. Matswapati- Sri Wijaya, Majapahit-Wilwatikta, Galuh, Pajajaran, dan Atlantis. Negeri yang tersohor seluruh dunia itu, yang paling tersohor di kalangan barat mungkin Atlantis yang paing terkenal. Karena Atlantis dikenal sebagai negara besar sejahtera dan sesuper-super nya kehidupan bangsa.

Atlantis adalah Kadipaten di Kerajaan Dahanapura. Ratu Atlantis adalah Putri Gilang Kencana anak Mahaprabu Jayabaya (lebih lanjut baca dan lihat https://www.youtube.com/watch?v=rsMh5RnNylc )

Visi tentang Atlantis inilah yang mendorong penjelajahan barat untuk menemukan GGG. Mereka tersasar di hindustan. Ketika mereka tiba di Nusantara, Majapahit yang mahajaja sudah runtuh. Kerajaan-kerajaan Nusantara pisah-pisah dan tidak kuat. Terjajahlah. Namun penjajahan belanda bukanlah penjajahan sesungguhnya. Nusantara masih berbahasa daera. Hingga kini bahasa-bahasa asli masih terpelihara. Juga adat istiadatanya.

Pancasila digali oleh bung Karno dari nilai-nilai yang dipraktekkan oleh suku-suku bangsa se Nusantara, dari sila-sila itu jika diperas 1 sila menjadi GOTONG ROYONG. Sampai saat ini praktek Gotong Royong masih dilakukan dikota maupun di desa. Meskipun di desa jauh lebih kongkrit dan banyak bentuk praktekknya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun