Mohon tunggu...
Umi khoirun nisyak
Umi khoirun nisyak Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa Agribisnis Universitas Jember Kampus Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Nature

Masa Pandemi Membuat Petani Tembakau Meringis

21 Oktober 2020   12:21 Diperbarui: 21 Oktober 2020   12:25 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kebun tembakau (Sumber: growerschoice.info)

Nama   : Umi Khoirun Nisyak

NIM    : 181510601098

Tembakau merupakan salah satu tanaman yang banyak ditanam oleh petani di daerah Jawa Timur. Tembakau ini dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat rokok yang dapat diperjualbelikan sehingga dapat menambah pendapatan petani. Berdasarkan data BPS dari tahun 2010-2016, terdapat empat daerah dengan produksi tembakau cukup besar di Jawa Timur yakni: Jember, Probolinggo, Situbondo dan Bojonegoro, kabupaten tersebut menyumbang sebesar 2,01% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur pada 2016 dengan nilai tambah bruto sebesar Rp. 27,321 miliar. Produk tembakau ini paling banyak diperoleh dari perusahaan perkebunana dan perkebunan rakyat.

Perkebunan rakyat jumlahnya lebih banyak daripada perusahaan perkebunan tembakau. Hal ini sesuai dengan data dari Direktorat Jendral Perkebunan bahwa luas areal tanaman tembakau di Jawa Timur tahun 2018 sebesar 105,4 ribu hektar dengan produksi sebesar 84,01 ribu ton.

Pengaruh adanya masa pandemic ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat tak terkecuali oleh petani tembakau di seluruh daerah di Indonesia.  Sama halnya yang terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo yang dikutip dari berita kompas (30/9) bahwa para petani di membakar daun hasil panen tembakau dikarenakan harganya anjlok. Harga yang anjlok ini mengakibatkan ketersediaan temabaku yang ada di petani banyak.

Menurut Jannah M. (2018) yakni faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani tembakau yaitu modal, iklim, hama, jenis tanah, pupuk dan luas lahan tanaman tembakau.

Hal lain yang dapat berpengaruh terhadap pendapatan petani tembakau yakni kualitas dari tembakau sehingga dapat berpengaruh terhadap harga. Akan tetapi pada masa pandemic ini kualitas yang dihasilkan lumayan bagus tetapi harganya tetap anjlok. Tengkulak tidak berani membeli mahal tembakau dikarenakan gudang belum buka. Hal ini dikarenakan gudang yang ada di wilayah sekitar perkebunan tembakau rakyat tutup akibat masa pandemic. Masa pandemic ini mengakibatkan beberapa gudang rokok tutup dikarenakan mengikuti peraturan pemerintah tentang pemeberlakuan prokotol kesehatan. Penerapan protocol kesehatan pada gudang agar tidak menjadi cluster penyebaran Covid-19.

Selain alasan pemberlakuan protocol kesehatan beberapa gudang yang tutup dikarenakan sudah pindah lokasi bisnis. Gudang mengalihkan focus bisinis tembaku di luar Kabupaten Probolinggo sehingga tak membeli tembakau local. Tutupnya beberapa gudang rokok berakibat tembakau di rumah petani menumpuk dan tidak laku.

petani tembakau membakar hasil panen (Sumber: tribunnews.com)
petani tembakau membakar hasil panen (Sumber: tribunnews.com)

Adapun gudang yang buka itu tidak dapat menampung seluruh tembakau yang dipanen oleh petani. Harga yang rendah ini tidak sesuai atau tidak sebanding dengan harga pupuk yang mahal, bibit yang mahal, dan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan petani. Bentuk dari kekecewaan petani tembakau akibat harga tmbakau yang sangat rendah yakni dengan cara membakar hasil panen dan membuat petani meringis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun