Sungguh indah karunia Ilahi.
Namun kemudian...
Kenikmatan duniawi membuatmu  lupa pada Tuhan sang pemberi rejeki.
Ibadah tak lagi menjadi rutinitas diri, alih-alih mensyukuri, kau malah tinggi hati.
Menjadi imam salat keluarga, katamu, tak sempat lagi.
Member contoh buruk pada buah hati untuk ditauladani.
Sebesar apa ku bersabar, sebanyak apa kuperingatkan,segala cara tlah kucoba, semua kau abaikan.
Bahkan mulai lupa daratan.
Tak sadari di mana kau berpijak.
Siapa mengangkatmu hingga ke puncak.
" Ayah sudah lama tidak mengajari mengaji anak kita," kataku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!