Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Demam Latto-latto, Akankah Permainan Tradisional Kembali Berjaya?

6 Januari 2023   12:18 Diperbarui: 6 Januari 2023   12:47 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi permainan jadul (jcomp/freepik.com)

Melihat judul artikel topik pilihan kompasiana yang membahas latto-latto ini sukses membuat saya sejenak melompat ke masa lalu dan mengenang masa kecil yang mungkin hampir dipenuhi dengan aneka permainan tradisional karena pada masa itu belum ada  gadget, ah sungguh masa-masa yang tak terlupakan.

Saya lupa tepatnya kapan mainan latto-latto ini viral, yang saya lihat waktu itu anak tetangga semua ramai-ramai memainkan mainan ini dan respon pertama saya waktu itu, "loh ini kan mainan jadul waktu saya kecil dulu, wah nge trend lagi sekarang"dan hampir di setiap sudut jalanan yang saya lewati di mana ada anak kecil di situ mereka bermain permainan ini, ada yang hanya bermain sendiri bahkan tidak sedikit yang beradu dengan kawan nya siapa yang paling unggul dan lihai dalam memainkan. 

Belum lagi semua abang-abang penjual mainan keliling maupun yang standby di depan sekolah-sekolah juga kompak menjual permaiann ini, wah makin semarak saja nih trend latto-latto, pikir saya dan melihat itu semua saya hanya bisa tersenyum-senyum sendiri sambil melihat gambaran masa kecil saya sendiri saat memainkan permainan ini.

Dulu permainan ini bukan latto-latto namanya di tempat saya, duh saya lupa dulu kami menyebutnya apa, hehe. Namun, sukses viralnya permainan ini membuat saya jadi mengingat-ingat kembali permainan jadul yang dulu sering saya mainkan, sebut saja gundu (kelereng), gasing, congklak, bola bekel untuk permainan yang membutuhkan alat dan permainan-permainan yang tidak menerlukan alat seperi halnya gobak sodor, boy-boy-an (menyusun batu atau pecahan genteng  lalu kita lempar dengan bola tenis), lompat tali, petak umpet, jamuran, ular naga dan mungkin masih banyak permainan lainnya yang sama ataupun berbeda di setiap daerah. 

Biasanya kami bermain di jam-jam sore hari selepas pulang sekolah dan tidur siang karena pada masa kecil dulu tidur siang adalah hal yang wajib sebagai jembatan untuk beristirahat setelah seharian bersekolah dan supaya mempunyai cukup tenaga untuk bermain di sore hari nya. Entah dengan anak zaman sekarang, apakah masih ada rutinitas bermain dengan teman sebaya di sore hari di lingkungan rumah masing-masing? 

Satu hal yang memuat semua permainan tradisional itu menyenangkan adalah karena hampir semuanya, baik yang membutuhkan alat maupun yang tidak, dilakukan secara teamwork atau bersama - sama, hampir sulit menemukan tipikal permainan tradisional yang hanya bisa dimainkan sendirian saja, paling tidak minimal butuh dua orang untuk bermain supaya suasana atau ambience permainan lebih hidup dan semarak, poin inilah yang miss di permainan - permainan anak zaman sekarang. 

Tidak heran bila anak-anak zaman dahulu mereka lebih luwes dan mudah bersosisalisai karena dalam bermain pun secara tidak langsung mereka belajar untuk bersosialisasi dan hal ini pula yang menjawab pertanyaan mengapa anak-anak zaman sekarang cenderung lebih tertutup dan individu, mungkin salah satunya ya karena hiburan dan permainan mereka yang memang dikondisikan menjadikan mereka seperti itu. Sehingga, dengan viral nya permaiann latto-latto ini harapan nya akan menyusul dengan kembali nge trend nya permainan tradisional yang lain supaya anak-anak kita mendapat distraksi yang positif dari layar gadget dan bisa kembali bermain secara offline yang dilakukan bersama keluarga maupun teman-teman sebayanya. 

Selain bagus untuk melatih ketrampilan sosial mereka, memainkan permainan tradisional ini bisa menjdi stress relieve yang bagus karena kita kembali terhubung dan bermain di dunia nyata dan bersama dengan orang-orang yang nyata pula yang ada di depan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun