Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Saat Terjebak di Lingkungan Kerja yang Toxic

17 Juni 2022   10:06 Diperbarui: 17 Juni 2022   17:55 1397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Freepik

Kita menyimpulkan bahwa kita sedang berada di lingkungan kerja yang toxic karena ada suatu problem atau masalah yang berpola dan berkelanjutan. 

Cobalah amati lingkungan kerja kita, mulai dari job desk pekerjaan, rekan kerja, atasan, budaya kerja, mana dari elemen-elemen itu yang menjadi sumber terciptanya lingkungan kerja yang toxic?

Apakah pembagian tugas pekerjaan yang tidak jelas, rekan kerja yang kurang supportif bahkan menikung, atasan yang semena-mena , budaya kerja yang tidak mendukung, salah satu dari beberapa hal atau bahkan gabungan semuanya bisasanya menjadi sumber ketidak nyamanan kita di tempat kerja. 

Dengan identifikasi masalah di awal, kita akan tahu dengan jelas sumber dan pola permasalahnnya di mana dan bagaimana kita harus menyikapinya.

2. Pastikan hubungan kita dengan atasan tidak bermasalah

Setelah tahu letak permasalahannya, pastikan bahwa masalahnya bukan karena hubungan yang kurang baik antara kita dengan atasan, sebenarnya agak rumit bila hubungan kita dengan atasan yang bermasalah, beda cerita bila masalahnya ada di sesama rekan kerja, entah mereka terganggu dengan keberadaan dan posisi kita di dalam tim, ataukah sekedar drama-drama antar karyawan, selama hubungan kerja kita dengan atasan kita tidak ada masalah, drama-drama antar karyawan masih bisa kita acuhkan, toh dalam dunia kerja, yang dilihat atasan adalah hasil kerja dan attitude kita.

3. Tetap bekerja secara professional

Setelah memastikan hubungan kerja kita dengan atasan tidak ada masalah dan atasan masih mengapresiasi pekerjaan kita, maka tetaplah bekerja secara professional, jangan hiraukan apa kata orang baik itu dari sesama rekan kerja, tunjukkan dengan prestasi bukan malah balik mencaci. 

Kita tidak pernah bisa mengontrol tindakan dan opini orang lain kepada diri kita, sebaik apapun pekerjaan kita dan sekuat apapun kita berusaha untuk membantu dan bersikap baik kepada orang lain tidak menjadi jaminan orang lain juga akan melakukan hal yang sama terhadap kita , jadi do your best and nothing to loose saja.

4. Jangan balik menjatuhkan

Terkadang ada perasaan gemas dan kita ingin membalas apa yang sudah orang lain lakukan kepada kita di lingkungan kerja, namun saran saya jangan sekali-kali ingin membalas dendam dan dengan sengaja ingin menjatuhkan orang lain di lingkungan kerja karena bagaimanapun itu bukan tindakan yang gentlemen dan justru akan memperkeruh suasana. 

Biarkan orang lain sibuk dengan dunianya, kita juga sibuk dengan pekerjaan kita yang sudah menanti di depan mata, toh atasan juga akan tahu dan notice mana karyawan yang bekerja dengan sungguh-sungguh dan mana yang tidak.

5. Konsultasi dengan HRD

Mungkin beberapa tips di atas menekankan kita untuk lebih kuat secara mental dan mempunyai kemandirian dalam bekerja, namun tidak bisa dipungkiri saat maalahnya terletak pada orang, bukan obyek pekerjaannya

Hal ini juga akan menguras mental dan membuat kita stres juga ya, kalau sudah begini dan dirasa lama-lama mempengaruhi performa kerja kita, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan HRD bila konsultasi dengan atasan dirasa kurang berhasil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun