Sejatinya menulis merupakan kegiatan yang simple. Dengan perangkat teknologi yang sudah canggih saat ini. Generasi milenial juga generasi Z akan sangat mudah menulis. Candu teknologi yang terjadi pada generasi muda, seharusnya menjadikan generasi muda mudah untuk menuangkan ide-ide kreatif lewat tulisan.
Media sosial, salah satu sebab candu teknologi yang diderita kebanyakan generasi muda masa kini. Lewat media sosial, banyak generasi milenial dengan mudahnya merangkai kata, menyusun cerita, dan menuangkan rasa melalui barisan indah kata dalam kalimat untuk mengekspresikan perasaannya atau kegalauan hati.
Generasi milenial sebenarnya punya banyak bakat dalam hal literasi, khususnya menulis, karena hampir setiap hari mereka pasti mampu menulis status di media sosial masing-masing. Dengan berbagai ekspresi dan gaya, untuk mengungkapkan rasa dan perasaannya agar dunia mengetahuinya.
Mendorong dan mengarahkan generasi milenial untuk menulis sebenarnya mudah, asal saja jangan meminta meraka menulis hal-hal yang terlalu berat. Untuk melatih dan mengasah kemampuan milenial dalam menulis, bisa dicoba untuk menuliskan tentang apa saja yang mereka rasa, atau bisa tentang sebuah perasaan, menilai sesuatu dari sisi keindahannya dan mengekspresikan ungkapan hati saat mengagumi sesuatu atau seseorang.
Milenial, sangat pandai untuk mengekspresikan rasa dan perasaannya, terutama di media sosial, dan ini bisa menjadi point untuk mendorong mereka cinta menulis. Meski hanya sebaris kalimat, atau hanya tiga kata yang terangkai, mereka, milenial mudah untuk menulis. Hal ini bisa terus dibangkitkan dan didorong untuk berkembang, menjadi rangkaian paragraf yang menarik untuk dibaca.
Milenianews yang merupakan portal berita untuk generasi milenial mengajak generasi muda ikuti acara workshop bertajuk 'Write Like A Journalist'. Di acara ini, milenial akan digali dan didorong untuk mampu menulis tentang apa saja, agar dapat dinikmati pembaca dengan menarik. Akan menghadirkan Redaktur Senior Republika, Irwan Kelana selaku narasumber.
Mendekati milenial, dengan cara membuat kagum dan tertarik akan sesuatu itu akan lebih mudah, mengajaknya untuk menjadi aktif. Karenanya untuk mendorong milenial cinta menulis, ajak mereka untuk kagum dan suka dengan rangkaian kata indah yang nikmat dibaca. Biarkan meraka menulis sesuai dengan apa yang dirasakannya. Ketika keasyikan itu sudah terbentuk dalam jiwanya, maka akan sangat mudah mereka untuk didorong menulis hal-hal lain yang menarik.
Pembiasaan menulis, juga bisa berawal dari kegemaran membaca, akan tetapi jika milenial dipaksa untuk gemar membaca ini agak sedikit sulit. Mereka hanya suka membaca sedikit dari kalimat yang berjalan pada layar iklan, video, atau kalimat-kalimat pendek lainnya di media sosial.
Jadi untuk mendorong milenial cinta menulis, ajak mereka menulis status sesuai dengan apa yang meraka rasa saat itu, kemudian, beri pujian atas tulisannya, meski itu hanya terangkai dalam tiga kata. Akan tetapi energi positif yang kita berikan, menjadi bara semangat di jiwanya.Â
Ketika semangat menulis itu sudah ada di diri milenial, maka milenial akan sangat mudah untuk merangkai kata menjadi kalimat, kemudian kalimat menjadi paragraf yang akhirnya menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati pembaca. Baik itu berupa tulisan berita, narasi, puisi, cerpen atau cerbung, juga tidak menutup kemungkinan karya novel.
Semangat menulis untuk generasi milenial. Tinggalkan jejak terbaikmu dalam sebuah karya tulis yang akan abadi untuk dikenang zaman.
