Mohon tunggu...
Aha DM
Aha DM Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Sang Pembual

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titik Kembali

25 September 2018   11:33 Diperbarui: 30 September 2018   13:26 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Detik ini, ada sebuah rasa yang lekang dalam dada
Kejenuhan akan sebuah kosong di samping mata
Lantunan syair tak pelak kian menyayat nyawa
Riuh redam kecewa dan derai air mata
Mengkambing hitamkan usainya kenangan lama

Mungkin di balik tabir ada titik dimana kurengkuh doa
Menimangnya hingga tumbuh nyata
Namun entah ... apa yang kupinta?

Senja lalu,
Tuhan mencibir ratapanku tentang sebuah nama
Lantas kubuang nama itu begitu saja
Hingga lupa, siapa gerangan yang kusebutkan?

Teringatlah aku mantra Sang Darwis di tepi mimpi
Hilang bukan pergi
Pergi tak pasti mati
Mati itu hilang

Teka-teki tentang sirna yang membuatku bergegas bangun
Menyambut diri menuju ketiadaan
Selimuti jiwa dengan kehampaan
Sedang esok, kekallah kedamaian.

Aha DM
Magelang, 25 September 2018.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun