Mohon tunggu...
Umar wala
Umar wala Mohon Tunggu... Politisi - Tehoru

Pantaskanlah Dan Aku Pasti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Momentum Hari Lahir Pancasila, Pemuda Negeri Tehoru, San Kako San (Satu Lia Satu) Bakti Sosial di Tengah Pandemi Covid-19

1 Juni 2020   17:22 Diperbarui: 1 Juni 2020   17:20 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan Bakti Sosial Pemuda Negeri Tehoru, San Kako San (satu Lia satu). Dokpri

Kami buktikan kepada Maluku bahwa dengan gotong royong dan solidaritas Pemuda di Tehoru bisa melewati krisis pandemi dengan bakti sosial.

Tidak hanya gotong royong, kami juga mengingatkan kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan.

Untuk mencintai setiap simpang, pantai bahkan gunung di tanah ini, Kami harus tetap memilih sadar, untuk tidak saling berharap, untuk tidak saling menunggu tetapih mulai kesadaran dari setiap orang dengan budayakan tidaj harus ada perintah tapi hal untuk memunggul sampah itu datang dari hati, dari setiap orang dengan kesadaran penuh.

Bahkan sebagian besar masyarakat di sepanjang pesisir selatan hidup dan bergantung pada laut. Ada banyak sampah plastik yang berserakan di pantai.
Hal itu menghancurkan rumah biota laut. Dulu biasa, setiap pagi sore ikan biasa terdampar di pesisir Pantai tetapih sakarang jangankan ikangl, Fotok yang biasa di sapa masyarakat Tehoru itu tidak lagi ada lagi sama sakali.

Maka tugas kepedulian yang di anggap sebagian besar masyarakat adalah hal yang membuang-buang waktu merupakan sebuah kesadaran awal dalam menjaga keberlangsungan hidup antara kami dengan laut. Hal itu juga menjaga siklus hidup antara kami dengan generasi kedepan.

Kami buktikan kepada Maluku bahwa dengan gotong royong dan solidaritas Pemuda di Tehoru bisa melewati krisis pandemi dengan bakti sosial.

Tidak hanya gotong royong,kami juga mengingatkan kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan.

Untuk mencintai setiap simpang, pantai bahkan gunung di tanah ini, Kami harus tetap memilih sadar, untuk tidak saling berharap, untuk tidak saling menunggu tetapih mulai kesadaran dari setiap orang dengan budayakan tidaj harus ada perintah tapi hal untuk memunggul sampah itu datang dari hati, dari setiap orang dengan kesadaran penuh.

Bahkan sebagian besar masyarakat di sepanjang pesisir selatan hidup dan bergantung pada laut. Ada banyak sampah plastik yang berserakan di pantai.
Hal itu menghancurkan rumah biota laut. Dulu biasa, setiap pagi sore ikan biasa terdampar di pesisir Pantai tetapih sakarang jangankan ikangl, Fotok yang biasa di sapa masyarakat Tehoru itu tidak lagi ada lagi sama sakali.

Maka tugas kepedulian yang di anggap sebagian besar masyarakat adalah hal yang membuang-buang waktu merupakan sebuah kesadaran awal dalam menjaga keberlangsungan hidup antara kami dengan laut. Hal itu juga menjaga siklus hidup antara kami dengan generasi kedepan.

Tehoru, Maluku Tengah. Dokpri
Tehoru, Maluku Tengah. Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun