Mohon tunggu...
Umar Fauzi
Umar Fauzi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Polemik AI dan Pemutusan Kerja dalam Drama "Start-Up"

25 November 2020   00:50 Diperbarui: 17 Desember 2020   14:49 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar pribadi

Artificial Intelligence atau biasa dikenal Kecerdasan buatan yang kini sudah merebak di berbagai negara dan terus menjadi perhatian utama dalam pengembangan teknologi. 

AI menjadi subjek penelitian yang kini sangat bergengsi dan menjadi sebuah hal yang menggiurkan para pengusaha, khususnya mereka yang bergerak pada bidang teknologi dan inovasi.

Namun, pada perkembangannya, AI juga menjadi sebuah ketakutan bagi para buruh pekerja akan masa depan pekerjaan mereka. isu ini pun diangkat dalam sebuah serial drama korea terkenal yang sedang berjalan pada bulan ini dengan judul "start-up", 

Dalam salah satu scene di drama tersebut terdapat sebuah perusahaan yang sedang mengembangkan suatu kamera pengawas dengan teknologi AI yang mereka buat, diaplikasikan kepada suatu bank dan memicu amarah dan demo para buruh karena hadirnya teknologi tersebut akan menggeser pekerjaan mereka. 

Faktanya, Hal tersebut sangatlah dilematis, di mana para angkatan kerja sangat banyak, akan tetapi efisiensi dan inovasi yang dihasilkan oleh keberadaannya AI sangat menggiurkan sehingga mau tak mau inovasi ini harus terus berjalan. 

Menurut World Economic Forum pada "Future of Report"-nya tahun 2018 mengatakan bahwa akan 75 juta pekerjaan yang akan hilang dan digantikan oleh hadirnya AI/robot. Mengerikan, bukan?

tangkapan layar pribadi
tangkapan layar pribadi
Kembali lagi pada scene di drama korea "start-up", di saat pemimpin buruh menyusup pada hari demo perusahaan tersebut dan menanyakan terkait teknologi yang akan merenggut banyak pekerjaan. 

Menghasilkan kenyataan bahwa dunia terus berjalan, inovasi terus berjalan, teknologi apalagi. Contohnya saja pada zaman dahulu ada pekerjaan operator yang menjadi perantara penelpon dan ditelpon yang kini tiada karena terciptanya direct call. 

Fakta atas hilangnya pekerjaan atas kemunculan AI adalah benar adanya. Namun tentu tidak menjadi akhir dari sebuah dunia, kemunculan AI juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru. 

Dalam Future of Report WEF menyatakan bahwa memang 75 juta pekerjaan akan hilang karena hadirnya AI, tetapi akan lahir 133 miliar pekerjaan baru karena munculnya AI. 

Tentu sektor pekerja kasar yang banyak akan hilang, karena AI/robot terpaku pada rutinitas, sehingga pekerjaan yang tidak terpaku pada rutinitas dan condong pada kreativitas akan muncul dan juga bertahan pada masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun