Mohon tunggu...
Novia Meril Bettri
Novia Meril Bettri Mohon Tunggu... Lainnya - 🌼

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Balek Kampung

6 Mei 2022   11:57 Diperbarui: 12 Mei 2022   13:24 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baleklah tuah, ucap seorang bunda yang mengiba
Sudah dua tahun tuah belum juga tiba
Ketupat serundeng dan kalio daging sudah tersedia
Tak usah bawa apa-apa, tuah adalah segalanya

Jangan lupakan kampung tempat tuah dilahirkan
Seelok-elok di kota, kampung inilah yang menumbuhkan impian
Cita-cita setinggi langit boleh, tapi jangan lupa daratan
Bunda tunggu tuah pulang, agar malam takbiran bunda tidak sendirian

Bunda sudah siapkan kejutan
Baju seragam untuk kita pakai saat lebaran
Bunda jahitkan khusus untuk tuah yang sangat bunda rindukan
Sudah tergantung di belakang pintu kamar tuah, semoga tidak hanya sekedar angan

Tuah Balek kampung tahun ini, bunda
Doakan tuah selamat dan baik-baik saja
Tuah rindu bisa makan sepiring berdua
Tunggulah tuah, tak lama lagi akan tiba disana 

*06-Mei-2022*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun