Mohon tunggu...
Novia Meril Bettri
Novia Meril Bettri Mohon Tunggu... Lainnya - 🌼

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selendang Mayang

3 Januari 2022   13:42 Diperbarui: 3 Januari 2022   13:45 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sawah terbentang hijau menjulang
Duduk bersandar dibawah pokok pisang
Sepoi angin membujuk tenang
Mata terkantuk mengidam jumpa selendang mayang

Aduhai selendang mayang
Sekapur sirih aku hadiahkan sebagai sambutan selamat datang
Kompang dipalu dendangkan pantun suka cita pertanda hati yang riang
Selendang mayang memang menawan
Penyejuk hati penawar mata agar tunduk pandangan

Minum selasih hidangkan ketan
Ketan dilahap dengan kuah santan
selendang mayang telah lama aku dambakan
Sudilah kiranya menjadi istri idaman

Aduhai selendang mayang
Pemikatnya bukan lagi paras tapi tutur bahasa
Siapalah orangtua yang telah merawat tanpa jasa
Pastilah senang hati kiranya anak tunggal sudah dewasa

*03-Januari-2022*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun