Mohon tunggu...
Muti'ah Firdausi Al 'Ulya
Muti'ah Firdausi Al 'Ulya Mohon Tunggu... -

Do everything you can do ! Then try something you can't do

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Good Agricultural Practice" Perlukah?

4 Januari 2017   12:58 Diperbarui: 4 Januari 2017   13:02 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 sumber foto : https://4.bp.blogspot.com/-iAAh6Tt3Lsg/U1ZKhOc7eKI/AAAAAAAAAuc/Cj8ET-nzEpc/s1600/cara+budidaya+ikan+mas.jpg

Pernahkan kita mendengar sertifikasi? jika iya, maka kita juga pasinya bertanya tanya buat apakah sertifikasi? seberapa penting? Bagi sebagian orang sertifikasi tidaklah penting, akan tetapi bagi beberapa orang sertifikasi itu penting.  Lho, buat apa sih, gak perlu kali, kan buang buang duit. hem jika itu jawaban anda maka saya dengan senang hati akan menjawab bahwa anda adalah orang yang tidak bisa menjadi orang sukses. Apa hubunganya sukses, sederhana saja bukankah kita tahu kalo mahasiswa biar bisa lulus harus memiliki sertifikasi TOFEL dengan nilai tertentu, tergantung jurusan dan strata yang diambil. 

Bagaimana mau sukses, jika diri kita belum bisa pendadaran kalo gak punya sertifikasi Toefel. Belum  itu saja berdasarkan informasi teman yang kuliah di ekonomi, ketika seseorang melamar kerja dengan hasil tes memuaskan tetapi yang dicari 1 orang, sementara ada 3 orang  yang lolos ke babak final lamaran kerja. Kebetulan 2 orang tersebut ternyata tidak mempunyai sertifikasi ERP/SAP. Info dari atasannya sih yang dicari orang bersertifikat ERP/SAP. 

Nah, bayangkan ituadalah produk pertanian dan perikanan indonesia. Produk terbaik yang kita Expor ke negara lain, terutama negara maju. Ternyata ada beberapa produk dari negara lain yang sama kualitas, hanya saja punya Indonesia belum bersertifikasi Good Agricultur Practice (GAP). Tentu saja pembeli akan memilih yang bersertifikat GAP, itu artinya kita kalah berperang sebelum memulai.

Dan setiap negara memiliki SNI (indonesia), standar masing-masing, termasuk dalam makanan. Terlebih lagi sudah banyak warga asing khususnya barat, mulai menayakan kualitas bahan makanan mereka, dari mana, bagai mana cara memperoleh, makanan apa yang diberikan, pestisida apa yang dipakai, berapa dosis pestididanya, dll. Dan seperti kita tahu mabagimana kita bisa meyakinkan kepada pembeli di negara barat jika kita tidak bisa menunjukan sertifikasi GAP. Setrtifikasi gap sama saja dengan setrifikasi halal menurutku, sama sama penting bagi pembeli dan penjual. tidak percaya kalo sertifikasi GAP penting dan bermanfaat, coab tenggok restoran bersertifikat halal. Bukankah kita pastinya akan tertarik makan di warung halal. taruhlah ada 2 restoran halal tinggal pilih yang menarik (harga, kemasan, pelayanan kirim, antrian,dll).

"Good Agricultural Practice" Perlukah?      maka jawaban saya adalah perlu, dan layak bagi petani/perternak jika kita mau maju dan lebih luas pasar yang ingin digapai.

sumber: 

http://evrinasp.com/mengenal-good-agricultural-practices-gap/

http://www.watonsinau.work/2016/02/penerapan-good-agriculture-practices.html

http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/home-2/2664-good-agricultural-practices-gap-sebagai-salah-satu-technical-barrier-to-trade-dalam-perdagangan-internasional

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun