Semarang, Senin (22/11/2021) -- Sejak awal Maret 2020, World Health Organization (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Sejak saat itu pula diberlakukan berbagai peraturan guna membatasi kegiatan masyarakat supaya tidak terjadi klaster penularan Covid-19. Salah satunya di sektor pendidikan yang selama kurang lebih 1,5 tahun telah melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) demi menghindari penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
Pada 30 Agustus 2021, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengizinkan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, menyusul adanya sejumlah daerah yang telah memasuki PPKM level 1,2,3. Pelaksanaan PTM Terbatas juga mulai dilaksanakan di tingkat Sekolah Dasar (SD). Namun, telah menjadi rahasia umum bahwa anak-anak sifatnya masih labil dan tingkat kesadaran akan pentingnya penerapan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) masih kurang.
Selain penerapan protokol kesehatan 3M, asupan gizi seimbang juga menjadi hal penting untuk dipahami. Karena dengan asupan gizi yang cukup dapat menjaga daya tahan tubuh. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu program intervensi guna meningkatkan kesadaran siswa-siswi Sekolah Dasar dalam hal menjaga protokol kesehatan yang sesuai sekaligus memahami asupan gizi seimbang terutama di masa pandemi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tematik mencetuskan program "Simulasi 3M & Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) serta Edukasi Asupan Gizi Seimbang" kepada siswa-siswi SD Supriyadi Semarang. Program ini juga berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDG's) pada Goal 3, yaitu kehidupan sehat & sejahtera. Maka dari itu, program ini dirancang agar siswa-siswi mendapatkan status kesehatan yang baik melalui implementasi kebiasaan baru (new normal) dan memenuhi asupan gizi seimbang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 11 November 2021 dan 17 November 2021 menggunakan media poster kreatif. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 kelas, yaitu 1A, 1B, 2A, dan 2C. Dan diselenggarakan dengan memberi edukasi terkait penerapan 3M dan gizi seimbang secara interaktif serta melakukan simulasi cuci tangan pakai sabun (CTPS) supaya memudahkan siswa-siswi memahami materi yang telah disampaikan.
Respons siswa-siswi sangatlah antusias selama edukasi dan simulasi berlangsung, hal ini terlihat dari ramai riuhnya suara siswa dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Di akhir sesi edukasi dan simulasi, diadakan evaluasi secara lisan yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada siswa.Â
Bagi siswa yang bisa menjawab, dipersilahkan untuk tunjuk tangan. Sebanyak 95% siswa di kelas tersebut sudah tunjuk tangan yang berarti sebagian besar sudah dapat memahami materi yang diberikan. Dan bagi siswa yang beruntung serta berhasil menjawab pertanyaan dengan benar, diberikan hadiah. Setelah kegiatan edukasi dan simulasi berakhir, poster ditempelkan di mading SD Supriyadi Semarang.
Dengan adanya edukasi dan simulasi ini, diharapkan siswa-siswi SD Supriyadi Semarang terus menerapkan protokol kesehatan yaitu 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) dengan baik dan benar serta memahami asupan gizi seimbang yang harus dipenuhi. Sehingga dapat mengurangi terjadinya penularan Covid-19 dan kegiatan PTM SD Supriyadi Semarang dapat berjalan secara efektif.
