Mohon tunggu...
Ulvi Zakiyah
Ulvi Zakiyah Mohon Tunggu... Penulis - IAIN Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bismillahirrohmanirrohimm

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aliran Realisme Pendidikan dengan Tokoh Filusufnya

11 April 2020   23:29 Diperbarui: 11 April 2020   23:50 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A.Pengertian Aliran realisme
 Didalam filsafat Pendidikan ada beberapa Aliran, salah satunya adalah aliran Realisme. Apa pengertian dari Aliran Realisme itu? Istilah realisme berasal dari bahasa Latin "Realis" yang berarti Sungguh-sungguh, Nyata benar. Realisme adalah Filsafat yang menganggap bahwa terdapat satu dunia eksternal nyata yang dapat di kenali. Aliran ralisme berpandangan bahwa hakikat realiras adalah fisik dan Ruh, bersifat dualitas.


B.Tokoh filusuf aliran Realisme

Berikut adalah tokoh-tokoh dari Aliran realisme, yaitu:
1.Aristoteles
Bagi Aristoteles, idea dan pandangan manusia merupakan sumber segala yang ada. Aristoteles juga pandangan bahwa manusia berpotensi mengembangkan idea dan pengembangan tersebut dipengaruhi oleh penglihatan, pengalaman, dan pengertian-pengertian, sehingga idea dan realitas segala yang ada menyatu dalam suat terminologi filosofis.
2. Francis Bacon
Menurut Francis Bacon, pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan yang diterima orang melalui persentuhan inderawi dan dunia fakta. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan sejati.  Menurut Bacon, ilmu yang benar adalah yang telah terakumulasi antara pikiran dan kenyataan, kemudian diperkuat oleh sentuhan inderawi.
3. John Locke
Filsafat Locke dapat dikatakan anti metafisika. Bagi Locke, pengalaman ada dua, yaitu : pengalaman lahiriah dan pengalaman batiniah. Ada dua hal dalam filsafat pengetahuan Locke yang mempunyai implikasi bagi perkembangan kebudayaan modern. Pertama, anggapan bahwa seluruh pengetahuan kita berasal dari pengalaman. Kedua, bahwa apa yang kita ketahui melalui pengalaman itu bukanlah objek atau benda yang mau kita ketahui itu sendiri, melainkan hanya kesan-kesannya pada pancaindra kita.

_sekian_

Semoga Bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun