Mohon tunggu...
Ulvi Zakiyah
Ulvi Zakiyah Mohon Tunggu... Penulis - IAIN Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bismillahirrohmanirrohimm

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Metode Filsafat Pendidikan

4 April 2020   06:32 Diperbarui: 4 April 2020   07:07 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 Metode Filsafat pendidikan yaitu: Positivistik, Fenomenologi, dan Kritik. Ketika kita akan meneliti sesuatu, kita kelas Harus menggunakan metode- metode tersebut, agar bisa menghasilkan data yang benar. Metode ini akan membantu para pakar filsafat untuk mengatasi sebuah penelitian yang belum jelas. Berikut penjelasannya:

1. Metode Positivistik

Metode Positivistik yaitu Teori filosofis  yang mengatakan bahwa pengetahuan tertentu yang di dasarkan pada Fenomena alam, Sifat dan hubungannya dengannya, dengan demikian metode ini juga bisa dikatakan aliran yang lebih menekankan suatu yang pasti, faktual, dan nyata dari apa yang kita ketahui. Metode ini yang hanya menerima fakta-fakta dalam menelaah suatu objek pengetahuan. Perlunya suatu pembuktian dan hasil yang konkrit, yang bukan hanya teori dan ringkasan melainkan hal nyata yang berasal dari tahapan suatu proses.

2. Metode Fenomenologi

Fenomenologi berasal dari bahasa Yunani yaitu "painomenon" yang berarti memperlihatkan sedangkan "logos" yang artinya kata. Jadi Metode Fenomonologi jadi fenomenologi ini suatu kejadian yang nampak dan nyata dan kita melaihat dalam keadaan sadar. Metode ini yaitu salah satu jenis metode yang kualitafif  yang  mengungkapkan kesamaan makna yang menjadi konsep. Metode ini menggunakan pendekatan empirisme. Contohnya: Cara belajar solat, nah pasti anak Cenderung Menirunya dan akan berfikir bagaimana ia mlakukannya.

3. Metode kritis

Metode ini merupakan sebuah aliran pemikiran yang menekankan penilaian reflektif dan kritik dari masyarakat dan budaya dengan menerapkan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial. Kritis di sini dalam artian terus menerus bertanya secara eksternal mempertanyakan hal-hal di luar dirinya (lingkup ilmu khusus) dan juga secara internal mempertanyakan diri sendiri. Metode Carannya adalah dengan bertannya, membedakan, membersihkan, menyisihkan dan menolak suatu keyakinan yang terbaik inilah yang dikatakan hakikat suatu yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun