Mohon tunggu...
Ulvia Nur Fianti
Ulvia Nur Fianti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer and Student

1.Aktivis Intellectual Movement Community (IMC) 2.Ex Ketua YBM BRI Kanwil Malang - KC Jember 3.Ketua Departemen RnI KSEI 4.Kader PMII Rayon FEBI 5.Tutor Obama Learning Center 6.Freelancer and Student of Islamic Banking Dept.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Noda Sejarah Keemasan Islam: Kharun Ar Rasyid Vs 1001 Malam

12 Oktober 2017   00:12 Diperbarui: 12 Oktober 2017   00:29 1925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Semua karna dukungan penuh dari Khalifah Kharun Ar-Rasyid untuk mendorong para ilmuwan meningkatkan ghiroh dalam memproduk suatu keilmuan Serta Ilmuan-Ilmuan lain yang menjadi cikal-bakal ladang keilmuan di Dunia yang akhirnya interpretasikan oleh bangsa barat yang mengkhianati Umat Islam Pada Perang Salib.

 Sehingga terjadi Great gapatas keilmuan yang awalnya berasal dari umat muslim dan Diputarbalikkan 180 derajat oleh sejarah bahwa zaman keemasan islam adalah zaman kegelapan barat. Dan selain itu, adanya transformasi keilmuan dari Islam ke barat juga tidak terlepas dari kekalahan Islam dalam Perang Salib.

Khalifah Kharun Ar-Rasyid juga memberikan penghargaan bagi pelajar yang hafal setiap 1 juz beserta tafsirnya, Jika dilihat dengan konteks sekarang hal ini sama dengan Beasiswa.

Kharun Ar-Rasyid juga mendirikan Baitul Hikmah (Perpustaakaan terbesar di Dunia) yang terletak di Baghdad bersama anaknya Makmun Ar-Rasyid,yang menjadi pusat pembelajaran, pengembangan keilmuan, dan penerjemah kebahasaan Dunia pada Tahun 830M. Sehingga peradaban Islam kala itu menjadi sangat maju, Mengapa? Karena kemajuan sebuah peradaban berbanding lurus dengan penguasaan Ilmu Pengetahuan.

Sehingga pada masa Daulah Dinasti Abassiyah, Yakni dibawah kepemimpinan Kharun Ar-Rasyid, Islam menjadi Kiblat Peradaban Dunia. Baghadad telah menjelma menjadi Kota Paling Metropolitan di Dunia, Sains dan Teknologi berkembang sangat pesat seiring pembangunan gedung-gedung yang megah untuk maslahah keilmuan. Seluruh hidupnya diabdikan untuk berjihad di jalan Allah.  Dan Kharun Ar-Rasyid Mati Syahid dalam keadaan berjihad melawan pemberontakan di Khurasan.[4]

Begitulah sekilas kisah hidup dengan Kharun Ar-Rasyid dan Kepalsuan Cerita 1001 malam yang mengada-ada. Menodai sejarah Khalifah yang dibangga-banggakan Umat Islam Pasca Wafatnya Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin, Semoga kita bisa belar dari hal yang dapat kita pelajari hari ini, dulu, dan kelak nanti. Agar hoax sejarah bisa dibasmi dari muka bumi.

 

*Ulvia.N.F

[1] Philip K.Hitti, History of the Arabs,(.trj)R. ecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi dari judul asli History ofthe Arabs;From The Earliest Time To The Present, (Jakarta PT.Serambi Ilmu Semesta,2010).

[2] Didin Saefuddin, Zaman Keemasan Islam, (Jakarta: Gransindo,2002).

[3] Kasmiati, Kharun Ar-Rasyid,(Jurnal Hunafa, Vo.3 No.1 Maret 2006. 91-100).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun