Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Masih belajar menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lupa nama, ingat bacaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelajaran Berharga Mahatma Gandhi untuk Indonesia

14 Oktober 2018   22:56 Diperbarui: 14 Oktober 2018   23:03 1949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahatma Gandhi (foto:istimewa)

History - Mahatma gandhi lahir di porbandar, Gujarat, India Britania pada tanggal 02 Oktober 1869 dan meninggal di New Delhi, India, pada tanggal 30 Januari 1948 pada umur 78 tahun. Gandhi adalah orang yang paling penting dalam mempertahankan kemerdekaan India, ia merupakan aktivis Anti-kekerasan yang mengusung kemerdekaan dengan cara demonstrasi damai.

Pada tahun 1914, gelar Mahatma yang berarti " Jiwa Agung" di berikan kepadanya di Afrika Selatan. Rabindranath tagore di sebutkan sebagai orang pertama kali memberikan gelar tersebut untuk Gandhi. Dan jika di India ia di panggil "Bapu" yang berarti Ayah. Saat remaja, Gandhi pindah ke inggris untuk mempelajari ilmu hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi menuju Afrika Selatan, kesebuah koloni Inggris, dimana disana dia mengalami deskriminasi RAS yang di namakan APARTHEID.

Lalu kemudian ia memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat merubah hukkum-hukum yang deskriminatif tersebut dan Gandhi pun membentuk sebuah gerakan anti kekerasan. Kepemimpinan Gandhi di kenal atas gerakan kemerdekaan di India, filosofi Satyagraha, Ahimsa atau anti kekerasan Pasifisme. Ketika Gandhi kembali ke India , dia membantu proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris.

Hal tersebut memberikan inspirasi untuk rakyat kolonil-kolonil lainnya agar berjuang untuk mendapatkan kemerdekaannya dan memecah kemaharajaan britania untuk kemudian membentuk persmakmuran rakyat di berbagai agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India perlu di pecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negaranya sendiri.

Gandhi adalah seorang  beragama hindu yang memiliki penilaian pemikiran dari agama lain termasuk islam dan kristen. Gandhi percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara dalam di dalam satu negara. Pada tahun 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan pakistan. Hal ini tidak mendapat persetujuan dari Gandhi.

Sementara pergerakan terus berlangsung, Gandhi tetap terus melanjutkan pencarian kebenaran dan merancang strategi yang sesuai untuk menghadapi musuh. Gandhi menyebutnya sebagai Satyagraha yaitu penegak kebenaran. Gandhi meyakini bahwa dengan melihat penderitaan seseorang yang menegakkan kebenaran pasti akan memberi pengaruh dan akan menyentuh nurani pelaku kesewenangan dari musuh.

Dengan prinsip tersebut, Satyagraha kemudian di jalan kan secara luas dan efektif dalam memperjuangkan kemerdekaan. Perjuangan Gandhi akhirnya mencapai titik puncak dimana Inggris tidak lagi sanggup bertahan menentang ribuan rakyat yang menentang jajahan Inggris dengan melakukan aksi damai menuntut kemerdekaan. Gandhi meyakini bahwa setiap usaha dan perjuangan yang di lakukan oleh mereka yang di bimbing langsung oleh nya dalam menjalankan Satyagraha dan karena ajaran dan pelatihan Satyagraha tersebut perjuangan mereka membuahkan hasil.

Prinsip gandhi, Satyagraha sering di terjemahkan sebagai " Jalan yang benar" atau " jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King JR dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan hindu tradisional : kebenaran ( Satya ) dan Non-kekerasan (Ahimsa ).

Gandhi tidak pernah menerima penghargaan perdamaian nobel berkat keberhasilannya membongkar kemaharajaan britania, Ia berhasil menominasi nobel tersebut lima kali antara 1937 dan 1948. Beberapa dekade kemudia, hal ini di sesali secara umum oleh pihak komite Nobel. Ketika dalai lama di anugerahi penghargaan nobel pada 1989, ketua umum komite mengatakan bahwa ini merupakan sebuah bentuk kenang-kenangan Mahatma Gandhi.

Sudah tertulis jelas dalam otobiografinya , Mahatma Gandhi mengatakan bahwa dia tidak pernah menyukai gelar dan sering terluka oleh hal itu. Pada 30 Januari 1948, Mahatma Gandhi meninggal dunia karena di bunuh oleh seorang laki-laki beragama Hindu yang marah kepadanya karena Gandhi di duga terlalu memihak kepada Islam. Kisah hidupnya Mahatma gandhi telah banyak di tuangkan kedalam Film, sastra dan teater.

Dan karya dari semua karya Mahatma Gandhi tidak pernah terlupakan oleh generasi berikutnyaj, cucunya , Arun Gandhi dan Rajmohan Gandhi dan bahkan anak cucunya, Tishar Gandhi, adalah aktivis-aktivis sosio-politik yang terlibat dalam mempromosikan non-kekerasan di dalam seluruh dunia .

Beberapa kata bijaknya Mahatma Gandhi :

" Cinta tidak pernah meminta, ia senantias memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tidak pernah membalas dendam. Dimana ada cinta disitu ada kehidupan, manakala kebencian membawa kepada kemusahan".

"Jadilah kaum manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum".

ALL ABOUT FREEDOM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun