Mohon tunggu...
Ruslan Yunus
Ruslan Yunus Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis -

Belajar Menyenangi Humaniora Multidisipliner

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan featured

Sebuah Renungan di Hari Bumi 22 April: Manusia Virus bagi Bumi?

22 April 2019   10:02 Diperbarui: 22 April 2020   07:41 1858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Bila mengikuti teori konspirasi bencananya Corbuzier ini, fenomena likuifaksi, tanah berjalan, atau tanah terbalik misalnya, mungkin adalah seperti kita sedang mencret. 

Bakteri campilobacter, salmonella dan E. Coli yang masuk ke dalam usus, menyebabkan tubuh bereaksi. Bakteri itu mungkin masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman. Usus terasa "diulek- ulek", sampai bakteri- bakteri itu berhasil kita buang keluar dari tubuh kita dengan cara "mencret".

Bencana banjir, mungkin seperti kita pipis tak terkendali. Ditengarai karena enteroviruses yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang pankreas ditambah dengan faktor- faktor lainnya, organ tubuh ini mengalami gangguan untuk melakukan metabolisme glukosa menjadi energi. 

Mengutip Prof. Dr.dr. Sri Hartini dari resensi bukunya "Diabetes? Siapa Takut!" (29/07/2010), kadar gula darah yang meninggi berakibat urine menjadi kental. 

Untuk mengencerkannya, darah mengambil cairan dari tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi sering merasa haus. Karena itu kita menjadi lebih sering minum dan lebih sering pipis. 

Reaksi menjadi lebih sering pipis dan dalam volume yang banyak adalah cara tubuh untuk membuang kelebihan gula (yang mengganggu) di dalam darah.

Analogi-analogi -saya- ini lebih "kacau" lagi, ya? Hehehe....

****

Maka, arifkah jika kita terus "memaksa" bumi dan ekosistem nya untuk "memproduksi" semua keinginan- keinginan kita tanpa batas? Diluar kemampuan atau "daya dukung" bumi dan ekosistemnya? Lalu kita membuang lagi "sampah" nya ke bumi secara serampangan, sehingga bumi jatuh "sakit"? 

Jangan sampai kita baru kaget ketika kita harus berkata, "it is possible that the earth --and its ecosystems-- try to destroy us because we destroy them first". 

Seperti kata Deddy Corbuzier mengingatkan kita. Padahal sangat mungkin banyak dari "keinginan-keinginan" kita itu sesungguhnya bukanlah "kebutuhan" kita untuk kita dan anak cucu kita menikmati indah dan damainya hidup di planet bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun