Mohon tunggu...
Ruslan Yunus
Ruslan Yunus Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis -

Belajar Menyenangi Humaniora Multidisipliner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjadi Milenial Modern yang Religius

2 Februari 2019   13:23 Diperbarui: 21 Februari 2019   10:28 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi religius | sumber foto: Reuters/Yusuf Ahmad

Shelina menunjuk perubahan awal dari kebangkitan Generasi M ini. Meningkatnya permintaan akan produk- produk halal menjadi pemicu berkembangnya industri makanan, kosmetik, fesyen  dan pariwisata halal.

Demikian juga permintaan akan jasa hiburan dan perbankan halal. Dan itu terjadi tidak hanya di negara- negara mayoritas muslim, tetapi juga di negara- negara minoritas muslim. 

Shelina memberi contoh Radwan Family dengan industri bir non-alkoholnya di Oxfordshire, dan Shazia Saleem yang memperkenalkan ieat, makanan halal siap saji sepert sheperd's pie dan lasagne. Kita dapat menambahkan di sini Sunwoo Cosme sebuah produsen kosmetik halal di Korea Selatan. Di Indonesia sendiri, kita mengenal produk kosmetik halal dari Wardah, Martha Tilaar dan Kaila, misalnya.

Di bidang pariwisata, Bandara Narita dan Kansai di Jepang misalnya, menyediakan tempat salat bagi pelancong muslim. Otoritas negara ini bahkan mengadakan berbagai seminar dan pelatihan kepada pengelola hotel dan resto tentang pariwisata halal.

Padahal, jumlah penduduk muslim di Jepang hanya sekitar 150 ribu orang dari 123 juta penduduk. Sejumlah resto dibawah Lotte Hotel dan The Plaza, di Seoul, Korea Selatan juga telah memperoleh sertifikat muslim friendly.

Data Islamic.finance.com tahun 2016 merilis, di Inggris terdapat enam bank yang operasionalnya berdasarkan prinsip- prinsip syariah. Diantaranya adalah Bank of London and The Middle East, Gatehouse Bank, dan Al Rayan Bank. Uniknya tidak sedikit dari nasabah bank berasal dari komunitas non-muslim. 

Inggris juga merupakan negara Barat pertama yang menerbitkan sukuk, obligasi berbasis syariah. Independensi sukuk sangat diminati oleh masyarakat terbukti dengan banyaknya permintaan mencapai 2,3 miliar. Demikian yang ditulis oleh Ahmad Irvani di dalam As- Syariyyah, Volume 1, No.1,Juni, 2016. Saat ini Inggris disebut- sebut sebagai negara terdepan dalam pengembangan perbankan syariah di Benua Eropa.

Lebih dari hanya berstatus halal, Generasi M menurut Shelina, berharap produk- produk itu juga tayyab -- didefinisikan sebagai produk yang beretika dan bermanfaat. Ketayyaban itu mencakup keseluruhan rantai produksi dan konsumsi. Seperti respek terhadap lingkungan dan sumber daya alam dan tidak mengeksploitasi pekerja yang terlibat di sektor hulu. 

Prinsip kelestarian alam (sustainability) dan dapat diperbarui (renewable) serta penghormatan terhadap sesama manusia, adalah bagian dari keberimanan itu.

Bagi negara kita, tren kebangkitan Generasi M ini dapat memperkuat ketahanan budaya, ekonomi dan ideologi negara kita. Hal ini karena Indonesia adalah negara muslim terbesar dunia.

Di samping itu, golongan berpenghasilan menengah yang pada tahun 2002 sebesar 74 juta jiwa pada tahun 2016 telah meningkat menjadi 142 juta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun