"our meeting is a mathematical formula, religious precept, and providence of the universe. The evidence of destiny given to me. You're the source of my dream" (DNA by BTS).
Pada album Love Myself: Her, BTS berusaha memperlihatkan bentuk Love yang innocent dan pure, yang dilahirkan oleh Takdir "ever since the universe was first created, everything has been destined...just let me love you" (Serendipity by BTS). Lirik ini membawa nuansa cinta tanpa syarat, cinta yang terjadi karena kita yakin akan cinta itu sendiri dan bahwa segala sesuatu yang tercipta di semesta ini disebabkan oleh cinta.Â
BTS menyatakan bahwa: pesan cinta yang disampaikan pada album tersebut berusaha untuk menggambarkan pengalaman cinta pertama seorang anak yang tengah beranjak remaja tetapi lebih dari itu juga membawa pesan cinta yang mengarah pada kemanusiaan, kesataraan, dan kedamaian. Â
"in a Dream that can't come true, I raised a flower that couldn't bloom" (Fake Love by BTS)
Pengalaman cinta dan mencintai tentu tak berhenti hanya pada "mimpi indah" remaja. Seiring perjalanan waktu, anak muda itu mulai mengalami berbagai peristiwa dan kontradiksi.Â
Pertanyaan tentang siapa dirinya dan seperti apa benih cinta yang ditumbuhkannya, bergelayut berat dalam jiwa "If it was for you, I could pretend that I was happy even if I was sad. If it was for you, I could pretend that I was strong even if I was hurt.Â
Wishing that love is perfect as itself" (Fake Love by BTS).Â
Lirik ini beresonansi dengan perasaan manusia yang mengalami perpisahan, toxic relationship, dan pengalaman menyakitkan lainnya yang muncul dari usaha seseorang mempertahankan cinta, menumbuhkannya dan memeliharanya bersama dengan seluruh ketidaknyamanan, rasa tidak aman, rasa sakit hati, kesedihan dan beragam emosi lainnya yang kerap menghantui malam "though I've been telling myself that I'm used to this, it hurts every time as if it's the first time" (Jamais Vu by BTS). Â
sebuah cerita yang tersusun dalam plot apik pada album Love Myself: Tear. Â