Mohon tunggu...
Ulil Lala
Ulil Lala Mohon Tunggu... Administrasi - Deus Providebit - dreaming, working, praying

Bukan penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Hari Raya Kurban untuk Korban Covid-19

20 Juli 2021   11:26 Diperbarui: 20 Juli 2021   11:37 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari raya Idul Adha atau yang identik dengan hari raya kurban 2021. Sangat sarat makna ditengah pemberlakuan PPKM dan meningkatnya korban terpapar virus COVID19 dan yang meninggal dunia. Selain itu kabar tentang virus varian baru DELTA yang lebih cepat menular dan menginfeksi menjadikan kekhawatiran banyak orang untuk makin memperketat prokes.

Saya sendiri, juga merasa takut ditambah adanya kawan sekerja, tetangga dan rekan dari unit kerja lain yang juga positif terpapar. Jadilah saya terima pasrah ketika diminta kembali pulang dan meneruskan WFH hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Saat ini meningkatnya korban COVID19 dari orang-orang yang dekat dan saya kenal membuat keterbatasan interaksi secara fisik. Mereka harus karantina, perawatan di rumah sakit atau dengan sadar diri memilih isolasi mandiri (isoman).

Lantas apa yang bisa kita perbuat untuk mereka? Menjaga jarak dan tidak kontak fisik adalah mutlak untuk menghindari penularan virus ganas ini.

Dalam keadaan seperti ini yang bertepatan dengan hari besar yang penuh kemuliaan, seyogyanya kita juga bisa berperan meski sedikit dan sederhana untuk membantu mereka.

Seorang kawan kerja dari unit lain dan kebetulan bertetangga, saat ini sedang menjalani isoman mandiri karena ada gejala demam dan hilang penciuman serta rasa. Saya telah menyarankan u segera PCR ke Puskesmas supaya bisa ditangani dengan baik meski harus isoman di rumah.

Dalam keadaan sendiri sementara anak dan suami harus pisah rumah dan tinggal bersama orang tua, keterbatasan finansial, saya sungguh merasa kasihan dan sangat ingin membantu, tapi bantuan apa dan bagaimana?

Sebagai kawan dan tetangga saya hanya bisa memberikan penghiburan meski hanya lewat jejaring sosial online. Bagi orang yang tak pernah sendirian, tiba-tiba harus isoman sendiri bisa jadi pukulan berat, jadi tetap berkomunikasi dengan mereka adalah bantuan sederhana yang bisa meringankan.

Selain itu sumbangan berupa sekedar makan siang atau nasi bungkus, juga akan sangat bermanfaat, lebih-lebih untuk yang bermasalah dengan finansial. Beli makan online itu mudah saja, akan jadi susah kalo ga ada kuota atau uang untuk membayar, ya kan?

Beberapa kawan yang cukup mapan tak segan memberikan asupan suplenen berupa vitamin dan madu yang memang sangat membantu dalam peningkatan imunitas tubuh.

Beberapa lembaga swasta, juga tercatat melakukan bantuan berupa penyediaan tempat untuk isoma, karena rumah sakit sudah sangat penuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun