Menyikapi hal tersebut, tidak serta merta sekolah kembali dibuka begitu saja. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi agar sekolah dianggap layak untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).Â
Keputusan membuka sekolah untuk melangsungkan PTM ini memang menuai pro dan kontra, namun jika sekolah tidak membuka pembelajaran khususnya untuk tingkat menengah, dapat mengakibatkan kemunduran pengetahuan serta gagap keterampilan khususnya untuk siswa SMK.Â
SMK sebagai sekolah kejuruan yang lebih mengedepankan pembelajaran praktek 70% dan teori 30% sangat dirasakan "kemunduran" dalam hal pembelajaran praktek. Contoh saja, untuk pelajaran komputer. Tidak semua siswa dari SLTP benar-benar paham dengan pengetahuan komputer secara teknis.Â
Tidak setiap siswa SMK mempunyai komputer atau laptop mengingat tingkat ekonomi yang berbeda, barang tersebut masih dianggap barang mewah, kecuali HP android yang mau tak mau harus punya pada era pendidikan saat ini.Â
Belajar mengoperasikan komputer harus didapatkan siswa dengan cara praktek, tidak hanya teori dan membayangkan saja. Baiklah bisa nonton di YouTube. Apa iya mereka ingat kalau tidak melihat dan praktek langsung? Apa benar mereka ke warnet untuk sunguh-sungguh belajar, bukan main game?Â
Hal sederhana dari satu mata pelajaran yang membutuhkan praktek ini pun sangat susah bila hanya dibayang-bayangkan saja, belum lagi banyak mata pelajaran produktif yang diikuti praktek-praktek sesuai program studi yang dipilih.Â
Praktek-praktek yang membutuhkan alat-alat khusus serta fasilitas tertentu hanya bisa dilakukan di laboratorium sekolah.
Ketika izin kembali membuka sekolah sudah disahkan dan surat rekomendasi dari Diknas Provinsi sudah dikantongi, maka sekolah dengan segera harus juga menyiapkan diri bila ingin membuka kembali.Â
Salah satu sekolah SMK swasta di kota Palembang telah melengkapi sarana pra sarana yang disyaratakan dan sesuai dengan protokol kesehatan.Â
Bukan hanya itu saja, sekolah juga membentuk tim satuan gugus tugas (tim Satgas Covid) yang anggotanya adalah guru serta karyawan sekolah tersebut yang bertugas memantau atribut serta aktivitas siswa saat sekolah mulai dibuka nanti.
Saat ini permintaan dari dunia usaha atau dunia industri untuk siswa magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) masih terbuka antusiasnya, maka sekolah menggantinya dengan kegiatan project work.Â