Mohon tunggu...
Ulil Albab UIN
Ulil Albab UIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN KH Ahmad Sidiq Jember

Mahasiswa UIN KH Ahmad Sidiq Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila dan Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia

27 November 2021   18:02 Diperbarui: 27 November 2021   18:07 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus SARS-CoV-2 atau Covid 19 ini pertama kali diketahui muncul di China pada akhir tahun 2019 hingga pada akhirnya pada bulan Juni 2021 virus ini telah menyebar ke seluruh dunia. Banyak teori yang bermunculan mengenai awal sebab kemunculan virus ini. Teori pertama menyebutkan awal mula virus ini berasal dari hewan yang terinfeksi ke manusia hingga akhirnya menjadi sangat menular dari manusia ke manusia. Akan tetapi ada beberapa teori yang menganggap bahwa virus ini kemungkinan berasal dari fasilitas penelitian biologi yang berasal dari Institus Wuhan di China.

Bagaimana dengan kemunculannya di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus corona di Indonesia berawal dari adanya laporan warga Jepang yang berkunjung di Indonesia yang dinyatakan positif dan diketahui bahwa WNA tersebut telah berdansa dengan seorang warga Indonesia. Setelah penemuan ini, pemerintah segera melakukan sejumlah prosedur berkaitan dengan penanganan covid 19. 

Pada awalnya pemerintah terkesan menolak dengan keberadaan virus ini di Indonesia, akan tetapi pada akhirnya pemerintah mengakui bahwa virus ini telah menyebar di Indonesia. Diketahui baru sebulan virus ini masuk ke Indonesia, sudah lebih dari seribu kasus pasien positif yang dideteksi. Walaupun dinilai terlambat oleh beberapa pihak, akhirnya dalam upaya menekan penyebaran virus covid 19, pemerintah mengambil beberapa kebijakan terkait penekanan penyebaran virus ini.

Virus ini mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia di dunia, tidak terlepas juga di Indonesia. Mulai dari faktor kesehatan, ekonomi, pariwisata, pendidikan, transportasi, hingga perdagangan. Adanya keberadaan virus ini telah membuka tabir bahwa sistem kesehatan kita sangat kurang siap jika menghadapai pandemi. Serangan virus covid-19 ini juga telah membuka kebobrokan sistem di pemerintahan kita. Ketidaksigapan pemerintah kita dalam menghadapi virus ini membuat Indonesia sempat dikucilkan dan bahkan warga negaranya ditolak dari beberapa negara.

Dampak terbesar yang terpangaruh dari pandemi ini adalah pariwisata, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Dalam bidang kesehatan, banyak rumah sakit yang kita miliki colaps karena terlalu banyak orang yang terdampak oleh penyakit ini. Hingga artikel ini ditulis, jumlah total kasus positif covid 19 d Indonesia mencapai 4, 26 juta jiwa dengan jumlah korban meninggal mencapai 144 ribu jiwa. Dalam sektor pariwisata, terjadi jumlah penurunan hingga lebih dari 50% jumlah wisatawan manca negara yang berkunjung ke Indonesia. Hal ini tentu saja berdampak pada perekonomian. Faktor penurunan di bidang perekonomian memang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor penurunan di bidang pariwisata, tetapi juga dari faktor perdagangan.

Kebijakan pemerintah pusat yang melaksanakan pembatasan sosial berskala besar berdampak langsung ke dunia perindustrian. Hal ini mengakibatkan banyaknya perusahan yang terpaksa menutup usahanya karena mengalami kerugian yang berdampak pada tidak mampunya perusahaan memberi upah untuk karyawannya. 

Walaupun ada pemberian dana kompensasi atas pemutusan hubungan kerja, akan tetapi bagi para karyawan hal ini sangat sulit karena kesulitan mereka untuk kembali mendapatkan pekerjaan. Banyaknya perusahaan-perusahaan dari usaha mikro hingga usaha makro yang mengalami kebangkrutan, mengakibatkan banyaknya gelombang pemutusan hubungan kerja. Hal ini merupakan terakhir yang dilakukan oleh perusahaan karena ketidakmampuan menghadapi krisis yang diakibatkan oleh virus corona ini.

Dampak permasalahan ekonomi dampaknya tidak berhenti sampai di sini. Hal ini berpengaruh juga terhadap kondisi sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Naiknya angka kemiskinan yang dipengaruhi daru faktor pemutusan hubungan kerja di khawatirkan akan berdampak pada peningkatan masalah kriminalitas hingga akhirnya bisa menyebabkan kerusuhan di masyarakat.

Bagaimana pemerintah menghadapi hal ini? Berbagai kebijakan pun diambil, mulai dari penerapan pemberian kartu prakerja hingga adanya bantuan dana sosial (bansos) covid 19. Tapi banyak yang menilai langkah ini kurang maksimal. Banyaknya peserta kartu prakerja yang ternyata menggunakan calo dengan iming-iming pasti lolos mendapatkan kartu prakerja hingga mencuatnya berita tentang korupsi bantuan sosial covid 19 yang mencapai angka 17 miliar rupiah. Berita ini tentu saja mengejutkan dan mengecewakan masyarakat ditengah peliknya kehidupan masyarakat dalam menghadapi pandemi ini.

Pada akhirnya sikap pemerintah yang terkesan lambat dalam menangani pandemi ini malah memberikan banyak dampak positif di masyarakat. Masyarakat lebih mudah berempati terhadap penderita covid 19. Masyarakat jadi lebih berjaga-jaga terhadap kesehatan lingkungan sekitar. 

Masyarakat jadi lebih mudah menolong tidak hanya terhadap warga di lingkungan sekitar, tapi bahkan terhadap warga di luar daerahnya. Banyaknya dana bantuan yang terkumpul di masyarakat baik melalui lembaga keagamaan maupun yang dilakukan secara mandiri. Ditengarai lebih dari 1 triliun dana bantuan yang beredar di masyarakat tanpa campur tangan pemeribntah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun