Mohon tunggu...
Ulil Absor_New
Ulil Absor_New Mohon Tunggu... Penulis - Bismillah Walkhamdulillah

Lakukanlah kebaikan dengan cinta dan sepenuh hati (@yusufmansurnew)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Better Late than Nothing

17 Desember 2020   13:40 Diperbarui: 17 Desember 2020   13:49 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : thejakartapost.com

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, bahkan tahun pun silih berganti. Kurang lebih sudah 10 tahun an, ternyata tidak terasa, penulis telah lama lulus dari MAN Brebes 01. Banyak sekali kenangan dan cerita indah tentang sekolah. Rangkaian kata pun tidak akan muat untuk menguraikan cerita indah masa-masa sekolah. Kalau pun bisa, tentu akan membutuhkan jutaan kata, ratusan/ ribuan lembaran kertas, dan butuh beberapa tahun untuk menyelesaikanya. 

Yah, ada banyak cerita dan kisah indah di sekolah. Mulai dari sudut manapun tidak akan bosan untuk diceritakanya. Sekalipun dari orang yang sama, dan berulang-ulang sampai beberapa kali. Maka dalam kesempatan kali ini, penulis sedikit membagikan cerita indah di sekolah yang berlokasi di area Islamic Center kala itu. 

Better late, than Nothing adalah salah idiom berbahasa Inggris yang sampai hari ini, penulis masih ingat betul. Kala itu, MAN 01 Brebes, sedangkan mempunyai gerakan untuk membumikan bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Lingkungan sekolah dipenuhi dua bahasa asing itu. Beberapa kata benda (noun) pun ditulis memakai dua bahasa itu, seperti pohon, maka ada tulisan tree (dalam bahasa Inggris) dan syajaroh (dalam bahasa dan font arabic). Ruang kelas pun banyak didekorasi dengan dua bahasa unggulan itu. 

Dan ternyata program membumikan kedua bahasa itu, bukan hanya sebatas kata benda (noun) akan tetapi ada juga beberapa ungkapan (idiom). 

Dan seperti yang diungkapkan penulis di awal, salah satunya adalah idiom Better late, than Nothing, yang berarti lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Ungkapan sederhana ini ternyata mudah dihafal, mudah pula untuk diingat.

Begitu pun kelak dikemudian hari, ternyata idiom ini pun penulis selalu pegang erat-erat. Karena menurut penulis, idiom tersebut juga mengandung makna filosofi yang tinggi. Tentu ruang lingkupnya bukan hanya di bidang pendidikan, bahkan bisa kita template dalam semua lini. 

Penulis sendiri mempunyai tafsir dan filosofi untuk ungkapan sederhana itu. Diantaranya adalah kita hendaknya tidak menghentikan langkah kaki kita dalam menuju cita-cita, apapun itu cita-citanya, tujuannya, dan passionya, sekalipun secara perhitungan waktu langkah kaki kita sudah terlambat. Misalnya di bidang pendidikan, tentu tidak ada kata terlambat untuk siapa pun yang ingin belajar agama dan ilmu-ilmu yang lain. Begitu pun ilmu skill. 

Ungkapan sederhana ini pun bisa diaplikasikan untuk temen-temen yang ingin memperbaiki segala kehilafan dan kesalahan yang telah diperbuatnya. Sungguh bener lebih baik  terlambat dari pada tidak sama sekali. 

Teriring doa, semoga kita semua bisa memanfaatkan waktu berharga kita untuk memaksimalkan kesempatan emas ini , dan tetap melangkah sekalipun secara perhitungan waktu, kita telah terlambat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun