Mohon tunggu...
Ulil Absor_New
Ulil Absor_New Mohon Tunggu... Penulis - Bismillah Walkhamdulillah

Lakukanlah kebaikan dengan cinta dan sepenuh hati (@yusufmansurnew)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Barzian dan Diba'ian, Tradisi Muludan Khas Indonesia

25 Oktober 2020   11:46 Diperbarui: 25 Oktober 2020   11:54 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : freelancer.co.id

Bukan namanya Indonesia kalau tidak punya segudang tradisi dan kebudayaan. Hampir semua daerah mempunyai adat istiadat yang beraneka ragam, mulai dari manaqiban, tahlilan, tebus weton (mitoni), dan muludan. 

Tradisi muludan pun beraneka ragam lagi. Ada yang namanya grebeg maulud, ngumbah keris malam rolas, tekwinan, barjian dan diba'ian. Yah, barzanjian dan diba'ian secara bahasa berasal dari barzanji dan diba'i yang diberi akhiran an, sehingga menimbulkan arti yang berbeda ketika masih berbentuk kata dasar. Barzanjian dan diba'ian berarti membaca barzanji dan dibai yang menjadi rutinan (khas tersendiri) yang mana biasanya dibaca di bulan mulud dan malam senin atau jumat di selain bulan mulud. 

Barzanjian dan Diba'ian itu sendiri merupakan icon dominan tradisi muludan di kampung-kampung, walaupun di kota-kota besar juga seperti  Jakarta juga ada sebagian yang masih memegang tradisi ini. 

Selain mengambil berkah atas apa yang dibaca dan berkah maulid Nabi Muhammad SAW, tradisi barzanjian dan diba'ian merupakan wadah yang strategis untuk memperkuat kembali ukhuwah islamiyah. Dan posisi pandemi kayak gini sangatlah pas, karena dengan sering kita berkumpul dan tertawa bersama selepas baca barzanjian, kita pun menjadi rileks dalam menjalani kehidupan bersama. Stress akibat pandemi pun mulai berkurang, begitulah yang penulis lihat. 

Wal khasil, tradisi barzanjian dan dibaian yang kita lihat dan terus kita pelihara adalah wajah Indonesia. Di Negara Timur Tengah sepertinya tidak seramai dan seantusias Indonesia ketika menyambut bulan Maulud. 

Yah, yang kayak gini wajib kita jaga bersama-sama !

Karena tradisi kayak seperti ini mempunyai muatan yang sangat strategis, dinamis, dan punya powerfull dalam segala bidang. Baik itu di bidang agama, ekonomi, sosial, terlebih lagi syiar Agama Islam menjadi lebih terasa dan sejuk untuk terus kita pelihara.

Happy Maulid, Jangan lupa barzanjian dan Dibai'an !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun