Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Susahnya Punya Anak Remaja

21 Maret 2016   15:09 Diperbarui: 21 Maret 2016   15:16 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang anakku masih balita, keduanya akan menginjak usia remaja belasan tahun lagi, tetapi aku adalah eks-remaja dan sabtu kemarin 19 Maret aku merasa sangat beruntung bisa hadir di kelas parenting yang diadakan oleh Kampung Keluarga. Pembicaranya seorang Ibu berusia 55 Tahun, memiliki 3 anak yang diusia remajanya dilewati dengan berbagai hal "Buni" alias Ibu " Rani Razak" lulusan ITB dan tak memiliki pengalaman didunia psikolog membuat Ibu 3 anak ini nekad banting setir demi menyelamatkan anaknya yang menderita dislexia.

 [caption caption="Workshop Anakku Beranjak Remaja"][/caption]

Melihat dan mendengarkan Ibu Rani memaparkan seluruh isi materi maka kesimpulannya adalah :

 

  1. Mempunyai anak remaja jauh lebih sulit dari pada mengurus balita
  2. Dan remaja itu hanya butuh didengar , tak butuh nasehat bla..bla
  3. Cuman butuh ilmu tutup atau kunci mulut menghadapi usia remaja
  4. Persoalan orang tua dalam menghadapi anak remaja dari tahun ke tahun, dari zaman mesin tik sampai smartphone masih sama dan itu-itu saja, yang berubah adalah eranya.
  5. Gusdur dengan slogannya "gitu saja kok repot" menjadi acuan dalam ilmu parenting, bisa dikatakan era reformasi gusdur membuat anak-anak remaja kini sangat kritis dan diplomatis.

    Acara ini mengajak Ibu-Ibu/Ayah untuk bisa menjadi sahabat Remaja karena sering kali ketika menghadapi anak remaja kita kaget dengan perubahannya, ada rasa bangga karena anak tumbuh dengan bahagia tapi mengandung banyak kewas-wasan hanya dikarenakan pola pikir kita kembali keadaan kita ketika remaja dahulu, rasa-rasanya menghadapi anak remaja adalah sangat susah apalagi untuk diarahkan..beeeuughh saya jadi ingat diri saya sendiri, apapun yang diomongin mamak semua bisa ditangkis..sat..sat..mental semua. 


Beberapa hal menjadi sulit dalam menghadapi anak-anak remaja hanya dikarenakan diri kita sendiri, misal nih seperti aku pas remaja dulu pengen banget bisa main piano tapi apa daya entah memang saat itu les piano gak ada didaerah kami atau alasan materi maka hal ini menjadi "Dendam Positif" dalam diri saya, dimana saya berkeinginan untuk mencapai ingin saya ini melalui anak saya Kanda "duh rupanya ini salah moms walaupun baik" karena belum tentu anak juga menginginkannya. Pernahkan dengar ibu-ibu yang bilang "duuhhh anak-anak sekarang susah dibilangin", Yup aku juga merasa demikian, lagi ya moms kita membandingkan dengan zaman kita dimana pilihan tontonan hanya ada TVRI dan belum ada dunia maya tentulah hal ini sudah jelas menjadikan kita anak yang tidak macam-macam, beda dengan sekarang apapun bisa dinikmati anak-anak remaja dengan bebas.

 

Dan baru tahu moms ternyata saking susahnya bersahabta dengan anak remaja,maka ada pendapat dari seorang psikolog Dr. James E. Gardner bahwa cara terbaik untuk menangani remaja adalah dengan mengunci mereka di dalam gudang saat berumur 12 tahun dan melepaskannya kembali pada saat mereka berusia 20 tahun, nah kan? mungkin aku begitu merepotkan mamakku dulu, begitu batin saya mendengar bu Rani menjelaskan hehehe.

 

Lantas umur berapa sih sebenarnya yang dikatakan anak remaja? Ternyata usia 13 tahun sampai 18 tahun adalah usia Remaja, so moms saat umur ini maka pastikan kepiawaian kita mengunci mulut, karena apa? Karena dari sisi perkembangan otaknya dipastikan anak Remaja memang belum mempunyai kemampuan untuk menganalisa hal-hal yang baik dan buruk. Panteeesss dalam hatiku hehehe...alhamdulillah aku mempunyai mamak meski tanpa ilmu parenting but she is my best friend!!! sampai sekarang mamak adalah tempat curhat terasikk, orang yang paling mendengar kita dan percaya moms menjadi pendengar yang baik itu memang susah.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun